Debat Pilkada Kedua Depok Adu Program Pendidikan Antar Paslon untuk Masa Depan Anak Bangsa

41

Hariandepok.id | Jum’at (15/11/2024) – Debat terbuka kedua Pilkada Depok 2024 di MNC Conference Hall, Jakarta Pusat, berlangsung sengit pada Kamis malam (14/11/2024). Kali ini, fokus diskusi berkisar pada visi-misi kedua pasangan calon terkait model kerja sama dengan perguruan tinggi di Depok untuk meningkatkan akses pendidikan. 

Pasangan calon nomor urut 01, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq, mengusung program “Satu Keluarga Satu Sarjana” untuk mendukung pendidikan tinggi bagi warga Depok yang kurang mampu. 

“Imam-Ririn punya program satu keluarga satu sarjana. Ini adalah program yang bekerja sama dengan universitas khusus untuk anak-anak Depok yang mau kuliah tapi tidak mampu. Kami sudah menyiapkan lebih dari 1000 beasiswa untuk memastikan mereka bisa mencapai gelar sarjana,” ujar Ririn.

Imam kemudian menambahkan bahwa kerjasama dengan perguruan tinggi telah berjalan, dengan jalinan Memorandum of Understanding (MoU) bersama 20 perguruan tinggi seperti UI, BNC, Unpam, Unas, Gunadarma, BSI, LP3I, dan lainnya. 

“Tahun 2023, kami memberikan 100 beasiswa, dan tahun 2024 meningkat menjadi 150 beasiswa. Selain beasiswa, kami juga berencana melibatkan mahasiswa dalam magang kerja di Pemerintah Kota Depok, penelitian, dan kajian untuk menyusun kebijakan Depok,” jelas Imam. 

Imam juga mengungkapkan rencana program KDRK (Kolaborasi Depok Riset dan Kajian) dengan lima tema utama: ekonomi digital, pengendalian kesehatan, ekonomi hijau, pemulihan ekonomi, dan pariwisata.

Menanggapi program dari paslon 01, Chandra dari paslon nomor urut 02 mempertanyakan efektivitas program “Satu Keluarga Satu Sarjana.” 

“Tahun 2023 hanya diberikan beasiswa kepada 100 mahasiswa, sedangkan data kami menunjukkan ada 23.000 lulusan. Dengan anggaran APBD Depok yang mencapai Rp4 triliun lebih, Supian-Chandra akan memastikan semua anak mendapat beasiswa.” ucap Chandra.

Imam menutup perdebatan dengan menyoroti pentingnya realistis dalam penyusunan anggaran pendidikan. 

“Kalau bicara tanpa mempertimbangkan anggaran itu mudah, tapi kenyataannya anggaran memang terbatas. Kami tetap berkomitmen memberikan beasiswa kepada seluruh warga sesuai kemampuan anggaran.”

Imam kemudian menambahkan, “Jangankan seluruh warga Depok, lawan pun kami berikan jabatan Sekda.”

Visi kedua pasangan dalam mendukung pendidikan tinggi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan masyarakat dalam menentukan pemimpin yang paling mampu mewujudkan kesejahteraan melalui pendidikan di Kota Depok.

Komentar

komentar

BAGIKAN