Bedanya Imam-Ririn dengan Supian-Chandra Dalam Mengatasi Pengangguran. Kamu Pilih Yang Mana?

41

Hariandepok.id | Selasa (19/11/2024) —  Debat terbuka kedua Pilkada Depok 2024 yang digelar di MNC Conference Hall, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024). Sosial budaya dan kearifan lokal adalah salah satu tema yang dibahas.

Pertanyaan yang diberikan adalah program konkret apa yang ditawarkan masing-masing pasangan calon untuk memecahkan persoalan pengangguran serta pemberdayaan anak muda di kota Depok.  

“Kami akan membuat kebijakan yang pro rakyat, pro anak muda, dan pro warga Depok. Salah satunya adalah aturan bahwa siapa pun yang berbisnis di Kota Depok wajib mempekerjakan tenaga kerja lokal. Selain itu, kami akan memberikan pelatihan keterampilan dengan menggandeng lembaga kursus agar pemuda Depok memiliki daya saing tinggi, baik di dalam maupun luar negeri,” ungkap Imam Paslon nomor urut 01 membuka penjabaran langkah yang akan Imam-Ririn jalankan.

Lebih lanjut, Imam juga menegaskan pentingnya melanjutkan program pemerintahan sebelumnya, seperti 5.000 pengusaha baru dan 1.000 perempuan pengusaha, dengan dukungan tambahan berupa modal usaha dan dana bergulir melalui koperasi. 

“Kami juga akan terus mengirim tenaga kerja ke Jepang dan negara-negara lain, melanjutkan apa yang telah dilakukan selama pemerintahan Idris-Imam,” tambahnya.  

Di sisi lain, calon Wali Kota nomor urut 02, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah, menyoroti ketiadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Depok sebagai salah satu kelemahan yang harus segera diatasi.  

“BLK ini penting untuk mendata warga yang menganggur, termasuk mengetahui kemampuan apa yang mereka miliki. Kami akan mendirikan BLK sebagai bagian dari solusi untuk memberikan pelatihan kerja,” ujar Supian.  

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Depok, seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gunadarma, untuk menciptakan kerja sama antara dunia pendidikan dan lapangan kerja. 

“Kami bertanggung jawab untuk menjembatani masyarakat dengan perusahaan-perusahaan di Depok, sekaligus mendorong tumbuhnya wirausaha lokal,” jelas Supian.

Debat berjalan dinamis dengan masing-masing paslon menawarkan solusi yang mencerminkan visi mereka untuk Depok. 

Imam-Ririn mengedepankan keberlanjutan program yang telah berjalan, sementara Supian-Chandra menyoroti pentingnya infrastruktur pelatihan dan sinergi dengan perguruan tinggi.  

Pada akhirnya, pilihan ada di tangan masyarakat Depok. Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024 menjadi momentum bagi warga untuk menentukan arah kebijakan dan masa depan kota Depok. 

Komentar

komentar

BAGIKAN