Suara sorak-sorai penonton, dentuman tabuh, dan derap dayung serempak menghiasi Sungai Kuantan setiap kali Festival Pacu Jalur Tradisional digelar. Tahun 2025 ini, kemeriahan yang dibuka resmi di Lapangan Limuno, Kuantan Singingi, kembali menegaskan posisi Pacu Jalur sebagai ikon budaya Riau yang mendunia.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana hadir langsung dan memberi apresiasi setinggi-tingginya. Baginya, keberhasilan menjaga serta melestarikan tradisi ini tak hanya soal melindungi warisan leluhur, tetapi juga menjadikannya motor penggerak ekonomi sekaligus wajah pariwisata Indonesia.
Sejak 2022, Festival Pacu Jalur sudah masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN). Setahun lalu, tepatnya 2024, even ini bahkan berhasil menembus Top 10 KEN—prestasi yang membanggakan sekaligus membuka jalan lebih lebar untuk promosi ke kancah global.
Data mencatat, pada penyelenggaraan 2024 lalu, 1,4 juta pengunjung datang menyaksikan jalur-jalur panjang melesat di atas air. Tak hanya itu, perputaran ekonomi yang tercipta mencapai Rp42,16 miliar. Angka ini menunjukkan, Pacu Jalur bukan sekadar ritual budaya tahunan, melainkan juga magnet wisata dan penggerak kesejahteraan masyarakat.
Kini, Pacu Jalur terus dipandang bukan hanya sebagai lomba mendayung tradisional, tapi juga simbol semangat gotong royong, identitas Riau, sekaligus aset nasional yang patut dibanggakan.