Hollywood tak pernah berhenti “memerah” waralaba populer. Sekuel, reboot, hingga spin-off terus diproduksi, seakan-akan penonton tak pernah kenyang. Padahal, membuat sekuel yang benar-benar sebanding dengan film aslinya bukan perkara gampang. Banyak yang akhirnya terasa dipaksakan, bahkan bikin penonton berharap film itu tidak pernah ada.
Beberapa film justru sangat layak diberi kelanjutan cerita, tapi tidak pernah dibuat. Ironisnya, yang justru lahir adalah sekuel-sekuel yang terasa hambar, dangkal, bahkan terkesan hanya proyek kapitalis demi meraup keuntungan. Screen Rant merangkum sepuluh sekuel yang dianggap paling mengecewakan—dan inilah daftarnya.
1. American Psycho II: All American Girl (2002)
Meski dibintangi Mila Kunis, sekuel ini gagal total. Premisnya lemah, penggambaran psikopatinya malah terasa seperti parodi, dan kematian Patrick Bateman dibuat begitu saja. Alih-alih menghormati film orisinal yang satir dan tajam, film ini malah mengkhianati harapan penonton.
2. Transformers: Age of Extinction (2014)
Kepergian Shia LaBeouf sudah jadi pukulan telak. Film ini penuh lubang cerita, kesinambungan kisah hancur, dan terasa seperti reboot setengah hati. Karakter baru pun tak mampu membuat kisahnya menarik.
3. Grease 2 (1982)
Tanpa John Travolta dan Olivia Newton-John, chemistry hilang total. Cerita seolah diulang dengan gaya malas, soundtrack pun tak lagi berkesan. Alhasil, sekuel ini hanya jadi bayangan hambar dari klasik aslinya.
4. Staying Alive (1983)
Sebagai sekuel Saturday Night Fever, film ini salah arah. Disutradarai Sylvester Stallone, Tony Manero malah diubah jadi ala “Rocky di panggung Broadway”. Hasilnya? Tonenya aneh, jauh dari jiwa film pertama.
5. Highlander II: The Quickening (1991)
Film pertama sudah cukup kuat untuk berdiri sendiri. Tapi sekuelnya malah rusak total dengan memasukkan elemen alien yang tidak masuk akal. Lebih parah lagi, karakter mati pun dihidupkan kembali. Fans merasa dikhianati.
6. Karate Kid: Legends (2025)
Alih-alih melanjutkan kisah Daniel, Julie, atau Dre, film ini malah membawa karakter baru tanpa koneksi jelas. Jackie Chan dan Ralph Macchio hadir, tapi rasanya seperti menutup mata terhadap lima film sebelumnya.
7. Son of the Mask (2005)
Film komedi warisan Jim Carrey ini jatuh bebas. Jamie Kennedy tampak kaku, sementara CGI bayinya jadi salah satu yang terburuk di sejarah film. Lebih banyak waktu untuk anjing daripada tokoh utamanya, bikin warisan The Mask tercoreng.
8. Speed 2: Cruise Control (1997)
Speed sukses sebagai “Die Hard di bus” berkat Keanu Reeves dan Sandra Bullock. Tapi di sekuelnya, Reeves absen, chemistry hilang, dan setting kapal pesiar terasa tidak masuk akal untuk film yang harusnya berkecepatan tinggi.
9. Mulan II (2004)
Jika film pertama merayakan pemberdayaan perempuan, sekuelnya justru mereduksi Mulan jadi putri tradisional yang hanya sibuk soal cinta. Pesan kuat film aslinya pun lenyap, membuat banyak penggemar kecewa berat.
10. Star Wars: The Rise of Skywalker (2019)
Trilogi sekuel Star Wars penuh pro-kontra, tapi film ini jadi puncak kekecewaan. Kembalinya Palpatine dipaksakan, alur Rey terasa dangkal, dan klimaks “Skywalker” yang dipaksakan justru jadi antiklimaks.
📽️ Intinya, tidak semua film layak dapat sekuel. Kadang, memaksa sebuah cerita berlanjut hanya merusak warisan yang sudah ada.