Festival Batu Akik Nusantara 2025: Ajang Prestise, Ruang Khusus Kolektor Depok

18

Aroma kebanggaan lokal kental terasa menjelang Festival Batu Akik Nusantara 2025, yang akan berlangsung pada 27–28 September di Depok Open Space (DOS). Bagi pecinta batu akik di Depok, panggung ini bukan sekadar perebutan Piala Wali Kota dengan hadiah total Rp50 juta, melainkan kesempatan menunjukkan bahwa karya dan koleksi mereka mampu berdiri sejajar dengan daerah lain.

Ketua panitia, Hamzah, menegaskan bahwa panitia menyediakan kelas khusus untuk kolektor asal Depok. Langkah ini, kata dia, adalah bentuk penghormatan terhadap komunitas lokal yang selama ini menjaga nyala tradisi perbatuan di kota tersebut.
“Komunitas lokal punya tempat istimewa di festival ini. Mereka bisa hadir dengan koleksi terbaiknya, bersanding dengan peserta dari luar daerah,” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

Bagi kolektor lokal, festival ini terasa lebih dari sekadar lomba. Ia adalah ajang silaturahmi, ruang berbagi cerita, sekaligus momentum memamerkan koleksi batu legendaris—mulai dari Bacan, Pandan, hingga Idocrase—yang selama ini hanya tersimpan di etalase pribadi.

Atmosfer festival pun dijanjikan hangat. Di luar kompetisi, pengunjung dapat menyaksikan pameran karya pengrajin lokal, lengkap dengan kisah di balik setiap batu: dari proses pencarian, pemolesan, hingga kilau akhir yang membuatnya istimewa.

Untuk mengikuti kompetisi, peserta dikenakan biaya Rp150 ribu per batu, berlaku di seluruh kategori. Panitia menghadirkan 9 varian utama dengan lebih dari 500 kategori, mencakup Bacan, Chalcedony, Garut, Pandan, Klasik, Wulung, Anggur, Jadeite/Jade Nabire, Idocrase, hingga Cempaka.

Dukungan penuh datang dari Pemerintah Kota Depok. Kehadiran Piala Wali Kota bukan sekadar simbol, melainkan wujud apresiasi kepada kolektor luar sekaligus warga Depok yang terus merawat tradisi akik tetap hidup di tengah arus zaman.

Dengan tren batu akik yang kembali naik daun, festival ini diharapkan menjadi mesin penggerak semangat komunitas lokal sekaligus peluang ekonomi bagi pengrajin dan pedagang.
“Harapan kami, ajang ini menjadi kebanggaan kota. Bukan hanya untuk peserta dari luar, tapi terutama bagi warga Depok yang sudah lama setia merawat keindahan batu akik,” tutup Hamzah.

Komentar

komentar

BAGIKAN