Suasana serius tapi akrab terasa di Ruang Rapat Diskominfo Kota Depok pada Selasa (23/09/25). Hari itu, jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok mengikuti pelatihan pengolahan sampah yang difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).
Pelatihan ini tak sekadar memberikan teori, tetapi juga mengajak peserta memahami praktik pemilahan sampah sehari-hari. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: membentuk kebiasaan baru dalam mengelola sampah, baik di lingkungan kerja maupun di rumah tangga.
Sekretaris Diskominfo Kota Depok, Muhammad Fahmi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif DLHK. Ia menekankan bahwa urusan sampah tidak bisa ditumpukan pada satu pihak saja.
“Alhamdulillah, DLHK sudah berbagi ilmu dan inspirasi. Sampah bukan hanya urusan mereka, tapi tanggung jawab kita semua,” ungkapnya.
Fahmi juga mengingatkan pentingnya kesadaran personal. “Ada kalimat sederhana tapi kuat: sampahku tanggung jawabku. Setiap orang wajib bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan, mulai dari memilah hingga mengolahnya,” ujarnya.
Tak berhenti di internal, Diskominfo berkomitmen untuk menyebarkan edukasi ke masyarakat. Bentuknya antara lain membuat konten edukatif, mengabarkan informasi melalui media massa, hingga memanfaatkan videotron milik pemerintah kota.
“Harapannya, kebiasaan ini menular. Dari kantor ke rumah, dari keluarga ke masyarakat luas. Sampah organik, anorganik, B3, hingga residu—semua bisa kita kelola lebih baik jika kesadaran bersama tumbuh,” tambahnya.
Sementara itu, Vira Pasisha, pemateri dari DLHK Kota Depok, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari safari edukasi ke berbagai dinas. “Kami ingin memastikan setiap instansi mendapat pemahaman soal pemilahan sampah. Target utamanya, tidak ada lagi sampah organik yang berakhir di TPA,” jelasnya.
Ia menutup dengan optimisme. “Semoga pelatihan ini jadi langkah awal terciptanya budaya baru: masyarakat Depok yang terbiasa memilah dan mengurangi sampah,” ujarnya.