Anak Istimewa Depok Belajar Mengaji dengan Metode Auditori di RKAI

5

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui program Rumah Kreatif Anak Istimewa (RKAI) terus membuka ruang belajar dan berkarya bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Salah satu kegiatan yang rutin digelar setiap minggu adalah kelas mengaji bersama guru pendamping dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Depok.

Metor mengaji RKAI, Neneng Rahayu, menuturkan bahwa pembelajaran sudah berjalan selama dua bulan dengan materi beragam, mulai dari surat-surat pendek, surat pilihan, hafalan, hingga iqro.

“Alhamdulillah, anak-anak menunjukkan perkembangan. Kalau biasanya mereka hanya mendengar bacaan di sekolah, di sini saya terapkan metode talaqqi, satu per satu saya tuntun langsung,” ujar Neneng kepada berita.depok.go.id.

Meski sebagian peserta memiliki kondisi khusus, seperti autisme atau cerebral palsy, ia melihat kemajuan yang cukup membanggakan.

Menurut Neneng, kunci dari keberhasilan ini adalah memahami gaya belajar anak-anak istimewa. Sebagian besar dari mereka lebih mudah menangkap pelajaran melalui pendengaran.

“Mereka belajar dengan cara mendengar. Saat saya membaca, mereka menyimak, lalu menirukan. Kadang memang harus diulang beberapa kali, tapi perlahan-lahan mereka bisa,” jelasnya.

Agar bacaan lebih mudah didengar, Neneng biasanya membawa speaker dan mikrofon sederhana. Anak-anak bergantian membaca dengan suara yang terdengar jelas, sehingga mereka lebih percaya diri mengikuti contoh guru.

Program RKAI hadir sebagai wadah pembinaan sekaligus pengembangan potensi bagi anak-anak istimewa. Dengan adanya ruang seperti ini, mereka tetap memiliki kesempatan untuk belajar, berkembang, dan mengekspresikan diri sesuai kemampuannya.

Komentar

komentar

BAGIKAN