Dinkes Depok Gelar Skrining TBC, Targetkan 3.000 Warga Berisiko

2

Upaya serius untuk menekan penyebaran Tuberkulosis (TBC) terus dilakukan Pemerintah Kota Depok. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), digelar kegiatan Active Case Finding (ACF) atau penemuan kasus aktif TBC dengan menyasar ribuan warga berisiko.

Program ini menargetkan 3.000 orang, terdiri dari kontak erat pasien TBC, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHIV), penyandang diabetes, penderita kurang gizi, hingga perokok aktif.

Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, menjelaskan skrining TBC dilaksanakan di 20 Puskesmas se-Kota Depok, mulai 29 September hingga 23 Oktober 2025. Setiap Puskesmas menargetkan 150 orang per hari untuk menjalani pemeriksaan.

“Pelaksanaannya melibatkan lintas sektor, kader kesehatan, dan komunitas yang aktif melakukan pelacakan. Mereka akan mengarahkan warga yang masuk kategori berisiko agar datang ke Puskesmas dan mengikuti skrining,” kata Mary, Selasa (30/9/25).

Dalam proses ACF ini, warga menjalani pemeriksaan radiografi toraks untuk mendeteksi gejala TBC sejak dini. Bagi mereka yang berisiko tinggi, juga akan diberikan terapi pencegahan TBC (TPT).

Mary menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, khususnya kelompok berisiko, agar tidak ada lagi kasus TBC baru di Depok.

“Harapannya kegiatan ini bisa berjalan optimal sehingga rantai penularan TBC dapat ditekan. Dengan begitu, Depok ikut berkontribusi dalam mewujudkan target eliminasi TBC tahun 2030,” tutupnya.

Komentar

komentar

BAGIKAN