Hadapi Darurat Sampah: Lurah Limo Desak Masyarakat Intensifkan Pilah Sampah

8

Depok (6/10/2025) – Lurah Limo, Fajar Mei Hendri, mengencangkan ikat pinggang dalam upaya mengatasi masalah persampahan di wilayahnya. Ia secara terbuka mengajak para pegiat lingkungan dan seluruh pemangku kepentingan untuk lebih gencar menyosialisasikan program pemilahan sampah kepada masyarakat. Seruan ini disampaikan saat pembukaan Pelatihan Pemanfaatan Produk Pemilahan Sampah di aula Kantor Kelurahan Limo, Selasa (30/09/25).

 

Depok dalam Kondisi ‘Darurat Sampah’

 

Fajar tidak main-main. Menurutnya, sampah adalah masalah serius bagi perkotaan, dan Kota Depok—dengan produksi harian mencapai sekitar 1.100 ton—sudah berada dalam kategori darurat sampah. Situasi ini menuntut kepedulian dari semua pihak, dari pemerintah hingga unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga.

“Kami mengapresiasi sejumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan di Kelurahan Limo yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam mengurangi sampah terbuang melalui kegiatan pemilahan sampah,” kata Fajar. Namun, ia menekankan bahwa upaya yang ada belum cukup. “Oleh karena itu, kami meminta agar sosialisasi semakin digiatkan supaya masyarakat lebih aktif memilah sampah dari rumah,” tegasnya.

 

Pelatihan Ubah Sampah Jadi Nilai Ekonomi

 

Lebih dari sekadar mengurangi volume, pelatihan yang diadakan ini juga bertujuan memberikan keterampilan tambahan kepada masyarakat untuk mengolah sampah menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomis.

Fajar sengaja menghadirkan pegiat lingkungan berpengalaman sebagai narasumber. “Harapannya, para peserta… dapat menerapkan teknis pengelolaan sampah yang efektif dan mampu memberi manfaat,” imbuhnya.

Senada dengan Lurah, Yuliawati, Ketua Bank Sampah Sasak Berkreasi 07 Limo dan narasumber pelatihan, mengaku senang bisa berbagi ilmu. Ia berharap pengetahuan tersebut dapat langsung diaplikasikan.

“Dalam sosialisasi kali ini kami melakukan pemilahan sampah sekaligus praktik pemanfaatan daur ulang,” ujar Yuliawati. Praktiknya termasuk membuat sabun dari minyak jelantah, kerajinan tangan seperti gantungan kunci dari plastik kresek, hingga produk daur ulang lainnya. Baginya, bisa berbagi pengalaman dengan pegiat lingkungan dan masyarakat adalah hal yang memuaskan.

Komentar

komentar

BAGIKAN