Depok (7/10/2025) – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menempatkan peran perempuan sebagai motor penggerak utama dalam memperkuat ekonomi rumah tangga. Melalui program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS), Pemkot menggelar pelatihan pembuatan makanan olahan berbahan dasar ikan di Kelurahan Sukamaju, Selasa (07/10/25).
Warga dari RW 10, yang menjadi lokus P2WKSS tahun ini, antusias mengikuti pelatihan yang bertujuan mendongkrak kemandirian ekonomi keluarga dengan memanfaatkan potensi perikanan lokal.
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, hadir dalam pembukaan acara dan menekankan bahwa kekuatan ekonomi Depok berawal dari pondasi keluarga.
“Pelatihan seperti ini menjadi ruang untuk berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi dalam memperkuat ekonomi keluarga. Kalau ekonomi keluarga kuat, ekonomi Kota Depok juga akan kuat,” tegas Wawalkot Chandra.
Potensi Lokal Harus Jadi Peluang Usaha
Chandra Rahmansyah mengingatkan peserta bahwa program P2WKSS tidak berhenti pada materi pelatihan semata, tetapi harus menciptakan dampak ekonomi yang nyata. Ia mendorong warga untuk menjaga dan memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
“Melalui pelatihan ini kita belajar mengubah potensi lokal menjadi peluang usaha. Kalau bisa, empang-empang di wilayah ini jangan dijadikan perumahan, tapi tetap dimanfaatkan untuk budidaya ikan sebagai sumber ekonomi,” pesannya.
Ia optimis, kreativitas ibu-ibu P2WKSS Sukamaju dapat melahirkan produk unggulan berbasis ikan, mulai dari abon ikan, siomay, keripik, hingga frozen food yang memiliki nilai jual di pasar modern maupun digital.
Wawalkot Depok juga menjanjikan dukungan penuh bagi pelaku usaha perempuan yang ingin “naik kelas,” termasuk fasilitasi pinjaman modal hingga Rp100 Juta tanpa jaminan (bagi usaha yang telah berjalan dua tahun) dan wadah pemasaran melalui Koperasi Merah Putih.
Pelatihan Komprehensif dan Pendampingan Berkelanjutan
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Yati Sumiyati, menjelaskan bahwa pelatihan ini berlangsung selama empat hari (6–9 Oktober 2025) dengan melibatkan 50 peserta yang dibagi menjadi dua gelombang.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memberikan pelatihan pengolahan ikan menjadi produk kekinian seperti abon, nugget, dan keripik,” kata Yati.
Yati memastikan DKUM tidak akan berhenti pada pelatihan. Pihaknya berkomitmen untuk melakukan pendampingan berkelanjutan bagi peserta yang serius memulai usaha. “Jika butuh dukungan untuk kemasan, perizinan halal, atau pemasaran, DKUM siap membantu,” tutupnya, berharap kegiatan ini berdampak nyata pada peningkatan pendapatan dan mendorong UMKM perempuan Depok naik kelas.