Depok (9/10/2025) – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok mencatatkan periode operasional yang sangat sibuk. Hingga triwulan III 2025 (Januari-September), total telah ditangani 160 kasus kebakaran dan 1.436 upaya penyelamatan, menjadikan total intervensi mencapai 1.596 kejadian darurat.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Adnan Mahyudin, menjelaskan data yang dirilis pada 2 Oktober ini menunjukkan kinerja operasional di seluruh kecamatan sangat padat.
“Selama sembilan bulan terakhir, petugas kami telah menangani berbagai kejadian, mulai dari kebakaran rumah tinggal, tempat usaha, hingga penyelamatan warga akibat bencana maupun situasi darurat lainnya,” ujar Adnan, Kamis (09/10/25).
Penyebab Kebakaran: Korsleting Listrik Mendominasi
Dari 160 insiden kebakaran yang terjadi, rumah tinggal menjadi lokasi paling rentan dengan 133 kasus, disusul tempat usaha (57 kasus) dan lokasi lain (44 kasus). Kerugian finansial ditaksir mencapai Rp550 juta.
Penyebab utama kebakaran terbesar adalah:
- Arus Pendek Listrik: 55 kasus
- Kompor Gas: 20 kasus
- Penyebab Lain-lain: 85 kasus
Tragisnya, insiden ini menelan total 128 korban jiwa (korban terdampak), termasuk satu korban meninggal dunia, dua luka berat, dan empat luka ringan.
Dominasi Kasus Penyelamatan Evakuasi
Selain kebakaran, beban kerja Damkar didominasi oleh 1.436 kasus penyelamatan. Mayoritas kasus penyelamatan (mencapai 1.402) berupa evakuasi warga atau hewan—mulai dari hewan liar hingga kasus unik seperti cincin tersangkut di jari.
Kasus penyelamatan lainnya yang ditangani meliputi:
- Pohon Tumbang: 19 kasus
- Longsor atau Banjir: 15 kasus
Kecepatan Respon Mendekati Target Standar Minimal
Damkar Depok menunjukkan efektivitas tinggi dalam kecepatan merespons kebakaran. Rata-rata waktu tanggap (response time) dicatat sebesar 13 menit 33 detik. Dari seluruh kejadian, 120 kasus berhasil ditangani di bawah 15 menit.
Capaian ini menempatkan kinerja Damkar Depok mendekati target Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2025 sebesar 83,89 persen.
Adnan menegaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kecepatan dengan optimalisasi pos-pos Damkar dan pemeliharaan armada, serta berencana memperkuat sistem komunikasi darurat agar laporan warga bisa lebih cepat ditindaklanjuti.





































