Depok (17/10/2025) – Lurah Kukusan, Kholifah, memaparkan berbagai program prioritas yang tengah dijalankan Wali Kota Depok dalam mendorong kemajuan di sejumlah bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga ekonomi masyarakat.
Penjelasan tersebut disampaikan saat kegiatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang dihadiri Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Kota Bekasi–Depok, Pradi Supriatna, di Jalan H. Mustofa Raya, RT/RW 04, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kamis (16/10/25). Acara ini turut diikuti oleh LPM, RT, RW, tokoh agama, dan warga sekitar.
Dalam paparannya, Kholifah menyebutkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Depok saat ini fokus memperkuat pemerataan fasilitas pendidikan. Tahun 2025, ditargetkan perbaikan terhadap 197 sekolah dengan kategori rusak ringan, 41 sekolah rusak sedang, dan 20 sekolah rusak berat.
“Selain itu, Pemkot juga menjalankan program bimbingan belajar gratis bagi 10.000 siswa yang ingin masuk perguruan tinggi negeri, memberikan beasiswa untuk pelajar berprestasi, serta menghadirkan Rumah Didik Anak Istimewa sebagai wadah pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus,” ujar Kholifah yang akrab disapa Olif.
Ia menambahkan, sektor kesehatan juga menjadi prioritas utama. Pemkot Depok telah membangun dan merehabilitasi sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk 13 puskesmas, serta menyiapkan pembangunan RSUD Anugerah Sehat Afiat (ASA) di Tapos yang akan difokuskan pada layanan ginjal.
“Tak hanya itu, warga yang hendak menikah juga difasilitasi dengan layanan pemeriksaan kesehatan gratis,” tambahnya.
Di bidang infrastruktur, Olif menjelaskan bahwa Pemkot Depok tengah memperkuat sistem drainase terintegrasi sebagai upaya penanggulangan banjir. Selain itu, penutupan TPA Cipayung diiringi dengan pengembangan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan.
“Pemerintah juga sedang membangun jalan tembus di beberapa kawasan seperti Juanda, Sawangan, dan Tapos untuk mengurai kepadatan lalu lintas,” jelasnya.
Sementara dalam sektor ekonomi, Pemkot Depok mendorong pemberdayaan masyarakat melalui program UMKM Naik Kelas, penyediaan fasilitas jualan gratis di ruang publik, serta pengembangan lahan pertanian modern di tiap kecamatan. Di sisi lain, juga tengah dikembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) digital untuk mencetak tenaga kerja yang siap bersaing di era industri modern.
“Setiap RW juga mendapat dukungan dana sebesar Rp300 juta per tahun untuk program pemberdayaan masyarakat. Layanan administrasi kependudukan kini dikembalikan ke kelurahan agar lebih cepat dan efisien, disertai peningkatan kesejahteraan bagi ASN dan tenaga non-ASN,” paparnya.
Olif berharap, seluruh lapisan masyarakat dapat ikut mendukung arah pembangunan yang tengah dijalankan Pemkot Depok.
“Semua program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup warga. Karena itu, partisipasi dan dukungan masyarakat menjadi kunci agar pembangunan di Kota Depok berjalan berkesinambungan dan inklusif,” pungkasnya.



































