Depok (22/10/2025) – Ketua TP-PKK Kota Depok, Siti Barkah Hasanah (Cing Ikah), gencar menggerakkan masyarakat untuk mengadopsi program inovatif: SERA MIJEL SAE (Sembako Rakyat Minyak Jelantah Sehat dan Ekonomis). Program ini diposisikan sebagai solusi ganda yang menyerang masalah lingkungan sekaligus kesehatan publik.
Dalam Rapat Kerja (Raker) TP-PKK Kelurahan Jatijajar, Cing Ikah menekankan bahwa suksesnya SERA MIJEL SAE membutuhkan solidaritas total dari seluruh lapisan kepemimpinan wilayah.
“Program ini wajib didukung penuh oleh Pak Lurah, Bu Lurah, seluruh ketua RW dan RT, hingga kader PKK. Sosialisasi harus masif, baik melalui media digital maupun pertemuan tatap muka di lingkungan,” tegasnya.
Dua Manfaat Krusial: Kesehatan dan Lingkungan
Cing Ikah menjelaskan bahwa penukaran minyak jelantah membawa dua keuntungan fundamental bagi warga Depok:
- Aspek Kesehatan: “Menggoreng berulang kali dengan minyak bekas sangat berbahaya bagi tubuh. Kita harus hentikan kebiasaan itu,” ujarnya.
- Aspek Lingkungan: “Minyak jelantah yang dibuang sembarangan akan merusak struktur tanah dan mencemari sumber air. Kita selamatkan lingkungan kita,” tambahnya.
Imbalan Edukatif: Minyak Bersih Pengganti
Sebagai alat edukasi, program ini memberikan imbalan minyak goreng bersih bagi warga yang menukarkan jelantah. Tujuannya bukan semata hadiah, melainkan penanaman kesadaran.
“Bonusnya minyak goreng bersih, ini agar masyarakat memahami bahwa penggunaan minyak jelantah berulang kali itu berbahaya. Jadi ini bukan soal hadiahnya, tapi tentang kesehatan dan kepedulian,” jelas Cing Ikah.
Ia juga keras mengingatkan warga agar menyerahkan jelantah hanya ke tempat resmi, seperti kantor kelurahan melalui kader PKK. Langkah ini vital untuk memastikan minyak tersebut diolah menjadi bioavtur (bahan bakar pesawat), alih-alih disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk digoreng kembali.
Program SERA MIJEL SAE, yang merupakan kolaborasi Cing Ikah dengan mitra seperti Greenia, adalah bukti komitmen Pemkot Depok. Tujuannya jelas: mengurangi pencemaran lingkungan dan mendidik masyarakat menuju gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
“Mari kumpulkan jelantah bukan karena mengharapkan minyak bersih atau uangnya, tapi karena kita peduli pada tubuh kita dan lingkungan kita,” tutupnya, menyerukan kesadaran kolektif.