Bangga Jadi Bagian dari Sejarah, Anak dan Orang Tua Rayakan Rekor MURI Bersama Ayodya Pala

2

Depok (25/10/2025) – Sorak gembira dan tepuk tangan bergema di Depok Open Space (DOS), Sabtu (25/10/25) pagi. Ribuan penari dari Sanggar Ayodya Pala menari serempak mempersembahkan karya kolosal bertajuk “Tari Bhinneka”, yang mengantarkan mereka mencatatkan Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Pagelaran Penari Terbanyak dari Satu Sanggar.

Sebanyak 1.117 penari dari berbagai cabang Ayodya Pala tampil penuh semangat di hadapan ribuan penonton. Momen bersejarah itu menjadi puncak perayaan Depok Culture Festival 2025, disaksikan langsung oleh Wali Kota Depok, Supian Suri, beserta sang istri Siti Barkah Hasanah (Cing Ikah) yang juga menjabat sebagai Bunda PAUD Kota Depok.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya acara ini sebagai bentuk nyata komitmen dalam melestarikan budaya dan menumbuhkan karakter positif pada generasi muda.

Bagi anak-anak yang tampil, pengalaman ini menjadi momen berharga yang sulit dilupakan. Salah satunya Alysha Arum Anindya, siswi kelas 3 SD Avicena, yang menarikan Tari Maluku dengan penuh keceriaan.

“Senang banget! Aku mau nari lagi di sini. Terima kasih Pak Wali Kota!” serunya gembira.

Sang ayah, Agung, warga Pancoran Mas, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya melihat anaknya tampil di panggung besar dan menjadi bagian dari pemecahan rekor MURI tersebut.

“Sudah setahun Alysha ikut di Ayodya Pala. Saya dukung penuh karena anaknya tertarik dan senang. Di zaman sekarang, penting banget mengenalkan budaya nasional supaya anak-anak nggak terus main gadget,” tuturnya.

Kebahagiaan serupa juga dirasakan Mohamad Fahrizal, ayah dari Aisha Fathia Zahra, siswi kelas 8 SMP Karakter, yang tampil dalam Tari Kalimantan. Ia menyebut pengalaman ini sebagai kesempatan berharga bagi anak-anak Depok untuk tumbuh mencintai budaya bangsanya.

“Sebagai orang tua, saya sangat bangga dan bersyukur anak saya bisa ikut dalam acara sebesar ini. Terima kasih kepada Pemkot Depok yang selalu mendukung seni dan budaya. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan supaya budaya makin hidup dan Depok semakin maju,” ujarnya.

Kebersamaan antara anak, orang tua, dan pemerintah dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat melestarikan budaya tidak hanya milik para seniman, tetapi juga seluruh warga kota.

Lewat tarian dan gerak harmonis yang menyatukan 1.117 penari, Depok menunjukkan bahwa cinta budaya bisa tumbuh sejak dini—dari keluarga, dari anak-anak, dan dari panggung-panggung yang menghidupkan semangat kebangsaan.

Komentar

komentar

BAGIKAN