Depok (27/10/2025) – Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji, menghadiri peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukamaju 03 yang berlokasi di Komplek Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Senin (27/10).
Kehadiran SPPG ini menandai pengoperasian dapur ke-46 di Kota Depok sebagai bagian dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) — inisiatif nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat gizi anak bangsa.
Apresiasi untuk Pemuda dan Inisiatif Lokal
Dalam sambutannya, Nuroji menyampaikan apresiasi kepada para pemuda yang telah menjadi motor penggerak berdirinya SPPG Sukamaju 03.
“Ini anak muda yang punya ide dari PIDAR. Fadil ini kader PIDAR, Pembangunan Indonesia Raya,” ujar Nuroji kepada berita.depok.go.id.
Ia menilai semangat generasi muda sangat penting dalam memperluas jangkauan program MBG. Karena itu, ia berharap semakin banyak SPPG lahir dari inisiatif serupa.
“Kita masih butuh banyak mitra di Depok untuk membangun dapur atau CPG. Targetnya sekitar 200 dapur, jadi peluangnya masih sangat terbuka bagi siapa pun yang ingin berkontribusi,” tambahnya.
Pengawasan Ketat dan Kolaboratif
Lebih lanjut, Nuroji menjelaskan bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga pada pengawasan kualitas dan kebersihan yang ketat.
Menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) berperan penting dalam memastikan aspek sanitasi dan sertifikasi penjamah makanan berjalan sesuai standar.
“Tidak boleh ada proses tanpa sertifikasi — baik yang memasak, membawa, maupun mendistribusikan makanan semuanya harus tersertifikasi,” tegasnya.
Selain itu, pengawasan juga melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang secara berkala akan melakukan sampling dan inspeksi mendadak (sidak) terhadap dapur penyedia makanan.
“BPOM akan turun langsung untuk memastikan standar mutu. Saya juga sering sidak sendiri ke beberapa dapur, mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses pencucian piring,” jelas Nuroji.
Ia menyoroti bahwa kebersihan peralatan makan sering kali diabaikan, padahal menjadi faktor penting dalam menjaga keamanan pangan.
“Banyak kasus keracunan justru berasal dari piring kotor. Ini sepele tapi fatal. Jadi, kebersihan alat makan dan penjamah makanan wajib dijaga,” ujarnya tegas.
Target 200 Dapur di Depok
Saat ini, Depok baru memiliki 46 SPPG dari target 200 dapur yang akan dibangun. Pemerintah tengah mendorong kemitraan dengan sektor swasta dan masyarakat untuk mempercepat realisasi target tersebut.
“Untuk sekarang masih didorong melalui mitra, karena anggaran pemerintah sedang ditingkatkan. Tahun depan diharapkan mulai dibangun sekitar 40 dapur baru melalui APBD bersama pemerintah daerah,” jelas Nuroji.
Sinergi dan Kepedulian Semua Pihak
Menutup sambutannya, Nuroji menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari lurah, camat, hingga unsur pembina seperti TNI, agar pelaksanaan program MBG di lapangan benar-benar efektif.
“Jangan sampai ada camat atau lurah yang tidak tahu-menahu soal program ini. Ini program strategis nasional, tanggung jawab kita bersama. Kalau ada masalah, semua harus terlibat menyelesaikannya,” pungkasnya.





































