Depok (5/11/2025) – Setelah resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kota Depok, Siti Barkah Hasanah atau yang akrab disapa Cing Ikah langsung mengumumkan sejumlah langkah strategis untuk memperluas gerakan membaca di tengah masyarakat. Salah satu fokus utamanya ialah penguatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan optimalisasi layanan Motor Baca Gerakan Literasi Sekolah (MOCA GEULIS).
Menurut Cing Ikah, TBM memiliki peran vital dalam membangun ekosistem literasi di akar rumput. Keberadaannya diharapkan mampu menghadirkan bahan bacaan yang mudah diakses serta menumbuhkan minat baca sejak usia dini.
“Kami akan berkolaborasi dengan Diskarpus untuk menghidupkan kembali fungsi TBM. Tempat ini harus menjadi tambang bacaan yang dekat dengan warga,” ujarnya kepada berita.depok.go.id.
Ia menambahkan, gerakan literasi tidak cukup hanya digerakkan di sekolah. Lingkungan rumah pun perlu menjadi ruang tumbuhnya kebiasaan membaca. Dengan begitu, keluarga dapat berperan sebagai pondasi utama terbentuknya budaya literasi di masyarakat.
Sebagai upaya memperluas jangkauan, Cing Ikah menyoroti pentingnya menghadirkan layanan baca yang mobile. Salah satunya melalui motor baca yang dapat menelusuri wilayah-wilayah padat penduduk dan jalan-jalan sempit.
“Saat ini baru ada satu unit motor baca. Ke depan, bila dibutuhkan warga di wilayah dengan akses terbatas, kami akan mengusulkan penambahan armada kepada Pak Wali agar motor baca ini bisa masuk ke semua gang di Depok,” tuturnya.
Ia berharap motor baca mampu menjadi jembatan yang menyenangkan bagi anak-anak untuk mencintai buku. Dengan pendekatan langsung ke lingkungan tempat tinggal, literasi bisa hadir dengan cara yang lebih sederhana dan menyentuh.
“Semoga anak-anak lebih tertarik membaca. Dengan literasi yang kuat, mereka bisa terhindar dari pengaruh negatif di sekitar,” imbuhnya.
Program yang diusung Cing Ikah ini dikenal dengan nama MOCA GEULIS atau Motor Baca Gerakan Literasi Sekolah. Inisiatif tersebut dinilai efektif karena motor dapat menjangkau lokasi-lokasi yang sulit dilalui kendaraan besar—seperti gang, poskamling, aula, hingga halaman rumah warga.
“Motor baca kami pilih karena mobilitasnya tinggi. Ia bisa langsung hadir di tengah masyarakat tanpa hambatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cing Ikah menegaskan bahwa MOCA GEULIS bersifat gratis dan terbuka untuk siapa saja. Warga yang ingin menghadirkan layanan literasi keliling di wilayahnya dapat berkoordinasi dengan Diskarpus atau sekolah terdekat.
“Layanan ini gratis dan bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan. Cukup ajukan melalui sekolah atau Diskarpus, nanti motor baca akan datang ke wilayah tersebut,” pungkasnya dengan optimis.





































