Harga Emas Antam Naik Lagi, 0,5 Gram Dibanderol Rp 1,19 Juta per 7 November 2025

3

Depok (7/11/2025) – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali bergerak naik pada Jumat, 7 November 2025. Kenaikan ini melanjutkan tren positif sejak kemarin setelah sempat anjlok cukup dalam pada awal pekan.

Berdasarkan data logam mulia Antam, harga emas hari ini dibuka di level Rp 2.296.000 per gram, naik Rp 9.000 dibanding Kamis (6/11/2025) yang berada di angka Rp 2.287.000 per gram.

Sementara itu, harga buyback atau harga pembelian kembali juga ikut naik sebesar Rp 9.000, menjadi Rp 2.161.000 per gram. Angka ini menunjukkan harga yang akan dibayarkan Antam kepada konsumen yang menjual kembali emasnya.

Meski demikian, posisi saat ini masih berada di bawah rekor tertinggi yang tercatat pada 17 Oktober 2025, ketika harga jual emas mencapai Rp 2.485.000 per gram dan harga buyback berada di Rp 2.334.000 per gram.

Daftar Lengkap Harga Emas Antam Hari Ini (7 November 2025)

  • 0,5 gram: Rp 1.198.000

  • 1 gram: Rp 2.296.000

  • 2 gram: Rp 4.532.000

  • 3 gram: Rp 6.773.000

  • 5 gram: Rp 11.255.000

  • 10 gram: Rp 22.455.000

  • 25 gram: Rp 56.012.000

  • 50 gram: Rp 111.945.000

  • 100 gram: Rp 223.812.000

  • 250 gram: Rp 559.265.000

  • 500 gram: Rp 1.118.320.000

  • 1.000 gram: Rp 2.236.600.000

Emas Dunia Menguat, Dolar AS Melemah

Kenaikan harga emas lokal juga sejalan dengan penguatan harga emas global pada perdagangan Kamis waktu AS (Jumat waktu Jakarta). Berdasarkan data CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 3.989,91 per ons, sedangkan kontrak berjangka Desember ditutup stabil di USD 3.991 per ons.

Penguatan logam mulia ini didorong oleh pelemahan dolar AS sebesar 0,3% setelah mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir, membuat emas lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain. Selain itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga turun 1,3%, menambah sentimen positif bagi aset tanpa imbal hasil seperti emas.

Pasar global saat ini diwarnai kekhawatiran atas potensi penutupan (shutdown) pemerintahan AS serta perdebatan di Mahkamah Agung AS terkait legalitas kebijakan tarif besar Presiden Donald Trump.

“Kita kembali melihat peningkatan minat terhadap aset safe haven seperti emas,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals.
Menurutnya, logam mulia tersebut memiliki peluang besar untuk terus naik hingga akhir tahun, dengan target harga di kisaran USD 4.300–USD 4.400 per ons.

The Fed Kembali Tekan Suku Bunga

Sentimen lain yang turut menopang kenaikan harga emas datang dari kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS itu baru saja memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini, dan pasar memperkirakan masih ada peluang 67% pemangkasan lagi pada Desember mendatang.

Beberapa pejabat The Fed dijadwalkan menyampaikan pandangan mereka hari ini, yang dapat memberikan sinyal tambahan terkait arah kebijakan ke depan.

Sementara itu, laporan ketenagakerjaan ADP menunjukkan sektor swasta AS menambah 42.000 lapangan kerja pada Oktober, lebih tinggi dari perkiraan 28.000, menandakan ekonomi masih cukup kuat.

Meski begitu, analis dari SP Angel menilai harga emas berpotensi tetap stabil di kisaran USD 4.000 per ons, dengan pembelian oleh bank sentral dunia menjadi pendorong utama. “Kami memperkirakan permintaan institusional akan terus menopang harga di level tinggi,” tulis laporan tersebut.

Komentar

komentar

BAGIKAN