TNI AL Prioritaskan Korps Kesehatan dan Konstruksi untuk Misi Perdamaian Gaza

4

Depok (19/11/2025) – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengambil langkah strategis dengan memprioritaskan prajurit dari korps Kesehatan dan Konstruksi untuk bergabung dalam kontingen pasukan perdamaian yang akan dikirim ke Gaza, Palestina.

Kepala Pusat Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Tunggul, mengonfirmasi bahwa penugasan ini didasarkan pada instruksi langsung dari Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.

Mandat Misi: Rehabilitasi dan Bantuan Kemanusiaan

 

Tugas yang akan diemban oleh prajurit TNI AL sangat spesifik dan berfokus pada pemulihan kondisi masyarakat sipil di wilayah konflik:

  • Korps Kesehatan: Difokuskan untuk memberikan bantuan medis kepada masyarakat sipil yang menjadi korban perang selama konflik.

  • Korps Konstruksi: Bertanggung jawab untuk memperbaiki infrastruktur masyarakat yang hancur di seluruh wilayah Gaza.

“Di mana difokuskan kepada prajurit di bidang kesehatan untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang selama konflik berlangsung,” jelas Tunggul (19/11/2025).

Ambisi Presiden dan Jalur Diplomatik Yordania

 

Rencana pengiriman pasukan perdamaian ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto, yang berencana mengirim kontingen melalui Yordania, salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Palestina.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya mengungkapkan ambisi besar Presiden Prabowo menyusul pertemuannya dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Mayor Jenderal Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity, (14/11/2025).

  • Jumlah Personel: Sjafrie mengungkapkan, pemerintah menyiapkan kontingen yang cukup besar, dengan perkiraan 20.000 prajurit yang akan dimaksimalkan, namun fokus utama adalah spesifikasi kesehatan dan konstruksi.

  • Tujuan Misi: Pengiriman ini dilakukan setelah adanya sinyal upaya perdamaian (gencatan senjata dan pelucutan senjata) antara Palestina dan Israel. Misi utama pasukan Indonesia adalah menjaga situasi damai agar dapat bertahan lama hingga tercapai perundingan politik yang definitif.

Pengiriman ini bukan hanya demonstrasi kapasitas kekuatan TNI, tetapi juga penegasan peran Indonesia dalam mendukung stabilitas dan rekonstruksi pascakonflik di Timur Tengah.

Komentar

komentar

BAGIKAN