Ancaman Kesehatan Pasca-Banjir: Korban Bencana Sumatera Intai DBD dan Leptospirosis, Kerusakan Jiwa Capai 770 Orang

7

Depok (04/12/2025) – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan infrastruktur yang parah. Selain dampak langsung, saat ini korban di pengungsian dihadapkan pada ancaman peningkatan kasus penyakit pasca-bencana.

Korban Jiwa dan Dampak Sosial Ekonomi

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, per 3 Desember 2025, total korban tewas akibat bencana di tiga provinsi tersebut mencapai 770 jiwa, dengan 463 jiwa lainnya masih dalam pencarian.

Total masyarakat yang terdampak langsung mencapai 3,2 juta jiwa, tersebar di 50 kabupaten.

Provinsi Terdampak Jumlah Penduduk Terdampak
Sumatera Utara 1,6 juta jiwa
Aceh 1,5 juta jiwa
Sumatera Barat 140.500 jiwa

Kerusakan Infrastruktur Masif

Data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BNPB mencatat kerusakan meluas di sektor hunian dan fasilitas publik:

  • Kerusakan Rumah: $3.300$ unit rusak berat, $2.100$ unit rusak sedang, dan $4.900$ unit rusak ringan.

  • Kerusakan Fasilitas Umum:

    • Jembatan: $45,48\%$

    • Fasilitas Pendidikan: $32,92\%$

    • Fasilitas Ibadah: $20,21\%$

    • Fasilitas Kesehatan: $1,38\%$

Meskipun kerusakan meluas, akses transportasi vital di beberapa titik telah berangsur pulih, seperti jalur ke Pidie Jaya yang sudah normal, dan akses Aceh Tamiang–Langkat yang sudah dapat dilalui truk BBM dan logistik.

Peringatan Kementerian Kesehatan: Waspada Penyakit Pasca-Banjir

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Agus Jamaludin, mengingatkan potensi lonjakan dua penyakit utama setelah bencana banjir:

  1. Demam Berdarah Dengue (DBD): Berpotensi meningkat karena air sisa banjir menjadi sarang nyamuk.

  2. Leptospirosis: Disebabkan oleh infeksi bakteri dari urine tikus yang mengontaminasi air di lokasi pengungsian.

Kemenkes telah mencatat berbagai keluhan kesehatan yang dominan di daerah terdampak (Periode 25 November–3 Desember 2025):

Provinsi Keluhan Kesehatan Dominan Kasus Tertinggi
Sumatera Barat (5 Kab.) Demam, Myalgia (Nyeri Otot), Gatal Demam (376 kasus)
Sumatera Utara (Tapsel) Demam, Myalgia, Gatal Demam (277 kasus)
Aceh (Pidie Jaya) Luka-luka, ISPA, Diare Luka-luka (35 kasus)

Agus menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit yang sudah muncul maupun potensi penyebaran penyakit lain akibat kontaminasi air di pengungsian.

Komentar

komentar

BAGIKAN