Babak Baru Diplomasi: Sidang Komisi Bersama Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia-Libya

2

Depok (16/12/2025) – Hubungan Indonesia dan Libya memasuki fase penguatan signifikan yang ditandai dengan pelaksanaan Sidang Komisi Bersama Kedua di Jakarta. Forum tingkat tinggi ini diharapkan menjadi landasan bagi kerja sama yang saling menghormati dan menghasilkan dampak nyata di berbagai sektor.

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta, yang memimpin delegasi Indonesia, menyampaikan harapan agar Sidang ini mendorong kemitraan yang semakin memberikan dampak positif di semua bidang. Anis Matta sempat meminta maaf atas keterlambatannya karena harus menghadiri rapat kabinet paripurna terkait penanganan darurat bencana di Sumatra—sebuah situasi yang menegaskan prioritas nasional Indonesia saat ini.

Solidaritas Bencana dan Komitmen Libya

Di sisi Libya, Wakil Menteri Luar Negeri Emhemed Saeed Ali Zidan menyampaikan belasungkawa mendalam atas bencana yang melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar. Ali Zidan menilai hubungan kedua negara telah mengalami penguatan yang signifikan dan akan semakin erat melalui persahabatan dan kemitraan yang berkelanjutan.

Ia menekankan bahwa penandatanganan perjanjian dalam Sidang Komisi Bersama ini adalah langkah penting untuk memperluas kerja sama. Ali Zidan juga mengapresiasi ketekunan semua pihak dan mendesak agar tindak lanjut perjanjian dapat diimplementasikan secara efektif, sembari berharap kerja sama dapat diperluas ke bidang-bidang yang belum tergarap optimal.

Capaian Konkret: Dua Kesepakatan Penting

Sidang yang dipimpin oleh Anis Matta dan Emhemed Saeed Ali Zidan ini menghasilkan dua kesepakatan konkret yang akan mempermudah interaksi bilateral:

  1. Kemudahan Mobilitas Pejabat: Penandatanganan perjanjian pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik, dinas, dan khusus.

  2. Peningkatan Ekonomi: Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Persatuan Umum Kamar Dagang, Industri, dan Pertanian Libya, bertujuan mendorong peningkatan perdagangan dan investasi bilateral.

Komentar

komentar

BAGIKAN