Depok (26/12/2025) – Satu bulan pascabencana banjir yang melanda Sumatera, pemerintah menempatkan pemulihan sektor pendidikan sebagai prioritas utama. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno melaporkan bahwa kesiapan operasional sekolah di beberapa wilayah terdampak sudah mencapai target tinggi.
Dalam konferensi pers yang disiarkan oleh BNPB pada Kamis (25/12/2025), Pratikno mengumumkan kemajuan signifikan di dua provinsi:
“Untuk Sumatera Utara dan Sumatera Barat, kesiapan operasional sekolah sudah mendekati 90 persen. Pemerintah berkomitmen memulai kembali proses belajar mengajar formal pada Januari 2026,” ujar Pratikno.
Sementara itu, upaya revitalisasi dan pembersihan di Aceh masih terus dilakukan, dengan tingkat kesiapan operasional yang mencapai 65 persen.
Target pemulihan layanan pendidikan ini ditujukan untuk menyongsong tahun ajaran baru yang direncanakan dimulai pada 5 Januari 2026. Penyiapan sekolah mencakup pembersihan ruang kelas, revitalisasi fasilitas, penataan lingkungan belajar, serta perbaikan sarana dan prasarana yang rusak.
Dampak Bencana: Data Korban dan Kerusakan
Di tengah upaya pemulihan ini, BNPB juga merilis data terkini mengenai dampak bencana. Per 25 Desember 2025, total korban tewas akibat banjir Sumatera telah mencapai 1.135 orang, dengan 173 orang masih dinyatakan hilang.
Angka korban tewas tertinggi tercatat di:
-
Aceh Utara: 205 orang
-
Tapanuli Tengah: 191 orang
-
Tapanuli Selatan: 133 orang
Selain korban jiwa, banjir menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur permukiman, dengan total 157.838 rumah yang terdampak. Rincian kerusakan tersebut meliputi:
-
Rusak Berat: 47.165 rumah
-
Rusak Sedang: 33.276 rumah
-
Rusak Ringan: 77.397 rumah




































