Depok (29/12/2025) – Dorongan untuk segera mengangkat atau memindahkan bangkai Kapal MV Viking Lagos dari kawasan Pasir Putih, Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pananjung, semakin menguat setelah insiden korban tenggelam. Kapal yang diledakkan pada tahun 2016 di era Menteri KKP Susi Pudjiastuti sebagai hukuman bagi penangkap ikan ilegal ini, kini menimbulkan risiko keselamatan dan kerusakan lingkungan yang berkepanjangan.
Kapal yang seharusnya ditenggelamkan di tengah laut, justru terdampar dekat kawasan TWA Pananjung, menyebabkan dua ancaman serius.
Bahaya Keselamatan Wisatawan
Ketua Balawista Pangandaran, Dodo Taryana, memperingatkan keras agar wisatawan tidak berenang apalagi naik ke atas bangkai kapal tersebut. Ia menyebutkan adanya kondisi perairan yang sangat berbahaya di sekitar lokasi.
“Di sana terdapat sebuah palung yang terdapat pusaran air, sehingga wisatawan yang melakukan aktivitas di sana, berisiko tenggelam,” kata Dodo, Senin (29/12/2025).
Selain risiko terseret arus, bangkai kapal itu sendiri tidak aman. Besi-besi yang sudah lapuk berisiko patah jika diinjak, ditambah lagi area kanan dan kiri kapal adalah terumbu karang yang tajam. Dodo menambahkan, keberadaan bangkai kapal ini juga menambah beban kerja lifeguard dalam mengawasi area yang kian berbahaya.
Kerusakan Ekosistem Karang
Di sisi lingkungan, Petugas BKSDA Pangandaran, Hadiat Kelsaba (Encek), mengonfirmasi kerusakan parah pada ekosistem laut. Bangkai kapal tersebut terbukti merusak terumbu karang di kawasan tersebut.
“Kalau hasil budidaya (transplantasi), itu 100 persen mengalami kerusakan,” ungkap Encek.
Ia menjelaskan bahwa terumbu karang hasil transplantasi gagal tumbuh akibat keberadaan bangkai kapal tersebut, menyebabkan upaya pelestarian menjadi sia-sia.
Baik Balawista maupun BKSDA sepakat bahwa bangkai Kapal Viking harus segera dicabut atau dipindahkan dari kawasan TWA Pananjung. Disarankan agar kapal tersebut ditenggelamkan kembali di lokasi yang lebih aman, misalnya untuk dijadikan spot memancing, demi memulihkan keselamatan wisatawan dan ekosistem terumbu karang di Pasir Putih.





































