Depok (4/11/2025) – Dinding tinggi dan jeruji besi tak menjadi penghalang bagi semangat belajar. Di Rutan Kelas I Depok, puluhan warga binaan tengah berjuang mengejar mimpi lewat Ujian Tengah Semester (UTS) yang digelar bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sakola Hayyah).
Ujian berlangsung selama tiga hari — Senin, Selasa, dan Kamis (3, 4, dan 6 November 2025) — dan menjadi bagian penting dari program pendidikan kesetaraan yang diikuti para warga binaan.
Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Depok, Risang Achmad, menyebut kegiatan ini bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan wadah pembinaan yang memberi harapan baru.
“Melalui ujian ini, kami ingin melihat sejauh mana kemampuan akademik warga binaan setelah mengikuti proses belajar selama satu semester,” ujarnya.
Beberapa mata pelajaran yang diujikan antara lain Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) — seluruhnya disusun untuk mengukur pemahaman dan ketekunan para peserta.
Meski fasilitas belajar masih sederhana, suasana ruang ujian dipenuhi keseriusan. Setiap peserta tampak tekun membaca soal dan menuliskan jawaban dengan penuh konsentrasi. Bagi mereka, ujian ini bukan sekadar tes, tapi bukti bahwa kesempatan untuk memperbaiki diri tetap terbuka lebar.
“Harapan kami, ilmu yang mereka dapatkan bisa menjadi bekal ketika kembali ke masyarakat. Pendidikan adalah jembatan untuk memulai hidup yang lebih baik,” tambah Risang.
Program pendidikan kesetaraan di Rutan Depok menjadi manifestasi komitmen pembinaan yang berorientasi pada reintegrasi sosial. Melalui pendidikan, warga binaan tidak hanya dibina secara moral dan mental, tetapi juga dipersiapkan untuk kembali ke masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat.






































