Hariandepok.id | Jum’at (22/11/2024) — Debat ketiga Pilkada Depok yang digelar Kamis (21/11/2024) di Jakarta Global University, Sukmajaya, memunculkan diskusi mengenai pelayanan publik berbasis digital. Dalam sesi tanya jawab antara paslon, Imam Budi Hartono dari Paslon 01 mempertanyakan kelanjutan aplikasi Depok Single Window (DSW) kepada Supian Suri dari Paslon 02, yang juga mantan Sekda Kota Depok. Serta apa program berbasis digital apa yang akan dibuat untuk memfasilitasi masyarakat mengadukan masalah.
“Kami akan buka layanan pengaduan dalam bentuk apa saja dan membentuk tim ‘Siap Grak 24 Jam’. Isinya termasuk Kapolres yang stay 24 jam, setiap jam kami pantau adakah pengaduan, lalu kami tindak lanjuti. Jadi masyarakat tidak perlu disibukkan dengan aplikasi,” jelas Supian.
Supian juga menambahkan “PNS akan kami berikan tanggung jawab untuk menerima seluruh aduan warga. Tidak perlu download aplikasi, cukup lapor langsung,” katanya.
Ririn Farabi Arafiq, calon wakil wali kota dari Paslon 01, menanggapi kritikan dengan nada tegas.“Mohon maaf, Bapak kok jelek-jelekin ini ya, padahal Bapak terlibat sebagai Sekda. Jadi seharusnya Bapak tahu dan paham,” ujar Ririn.
Menanggapi penjelasan Supian, Imam memberikan kritik. “Dari jawabannya, ternyata tidak paham tentang digital. Padahal pertanyaannya kan soal digitalisasi,” ujar Imam.
Supian kembali menegaskan pendekatannya yang tidak sepenuhnya mengandalkan digital.
“Terkait digital, semua harus digital, tetapi pahami bahwa masyarakat kita tidak semuanya paham digital. Jadi, camat dan lurah harus tinggal di wilayahnya agar masyarakat bisa langsung mengadu. Selain itu, PNS juga akan kami tingkatkan kesejahteraannya atas tanggung jawab ini, dan ada punishment jika tidak melaksanakan tugas,” jelasnya.
Debat ketiga Pilkada Depok menghadirkan pandangan yang kontras tentang pelayanan publik berbasis digital.
Paslon 01 menekankan pentingnya inovasi teknologi, sementara Paslon 02 mengusulkan pendekatan yang lebih fleksibel, mengakomodasi masyarakat yang kurang familiar dengan teknologi.
Pilihan di tangan warga Depok untuk menentukan arah pemerintahan mendatang.