IKN Sebagai Laboratorium Kota Masa Depan: PII Tekankan Peran Insinyur Muda Kaltim Menjelang Ibu Kota Politik 2028

3

Depok (25/12/2025) – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tidak hanya dipandang sebagai proyek pemindahan ibu kota, tetapi sebagai cetak biru dan referensi bagi pembangunan kota-kota masa depan di Indonesia.

Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ilham Akbar Habibie, menegaskan pandangan ini saat memaparkan visinya di Sepaku, Kamis (25/12). “IKN dapat menjadi acuan dan referensi bagi pembangunan kota masa depan Indonesia,” ujarnya.

Menurut Habibie, IKN memiliki nilai unik karena dibangun dari nol, menjadikannya “laboratorium” ideal untuk menguji dan menerapkan inovasi pembangunan sebelum diaplikasikan di daerah lain. Ia juga menyoroti pentingnya profesi teknik dalam era ini: “Peran insinyur sangat penting sebagai aktor utama pembangunan di era reindustrialisasi dan digitalisasi.”

Kolaborasi Strategis dan Target 2028

Sejalan dengan visi tersebut, Otorita IKN dan PII sedang memperkuat sinergi untuk mengoptimalkan partisipasi generasi muda lokal. Kolaborasi ini dikemas dalam program Mahasiswa Kaltim Goes to IKN 2025, melibatkan berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Balikpapan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, dan Politeknik Negeri Samarinda.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan menyiapkan mahasiswa Kaltim sebagai Insinyur muda yang mampu berkontribusi langsung sebagai calon pemimpin dan profesional di IKN.

Pembangunan IKN kini memasuki tahap strategis, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025, dengan target waktu yang jelas:

“Pembangunan yang dilakukan menyiapkan IKN menuju 2028 yang artinya kepala negara menginginkan secara konstitusi dan hukum, bahwa Indonesia bakal memiliki Ibu Kota Politik pada 2028,” tegas Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan ambisi nasional ini.

Komentar

komentar

BAGIKAN