Depok (19/11/2025) – Indonesia meningkatkan kemitraan strategisnya dengan Finlandia untuk mengatasi isu lingkungan kritis, khususnya dalam penanganan danau dan rehabilitasi hutan. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, usai pertemuannya dengan delegasi Finlandia di sela-sela KTT Perubahan Iklim COP30 di Brasil, Selasa (18/11).
Alih Teknologi Manajemen Danau
Kerja sama ini difokuskan pada pemanfaatan keahlian Finlandia, yang dikenal sebagai “negara sejuta danau,” dalam pengelolaan ekosistem perairan.
“Kita tahu persis Finland merupakan negara sejuta danau, hampir semua danaunya terkelola dengan baik. Dan kita akan terus kolaborasi dengan dia untuk kemudian meningkatkan kapasitas dan kemampuan daya dukung danau kita,” ujar Menteri Hanif.
Kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kemitraan yang sudah ada sebelumnya, khususnya dalam penanganan polusi sampah.
Fokus pada Rehabilitasi Hutan dan Pasar Karbon Global
Selain danau, kerja sama diperluas mencakup dua bidang prioritas lainnya:
-
Rehabilitasi Hutan: Indonesia ingin mengadopsi kemampuan Finlandia dalam merehabilitasi hutan yang terdegradasi menjadi hutan berkelanjutan terbaik di dunia.
-
Pengelolaan Pasar Karbon: Indonesia mengajak Finlandia untuk bekerja sama dalam membangun pengelolaan pasar karbon.
Menjamin Target Perjanjian Paris (Pasal 6)
Ajakan kolaborasi pasar karbon ini ditekankan sebagai upaya vital untuk mencapai target Perjanjian Paris.
“Karena tanpa dukungan semua kita, maka apa yang dicita-citakan Perjanjian Paris pada artikel 6.2 dan 6.4, tidak akan atau belum tentu, belum akan bisa tercapai dengan sangat baik,” tambah Hanif.
Kerja sama ini sangat relevan dengan:
-
Pasal 6.2: Mengatur kerja sama sukarela antarnegara untuk target iklim, termasuk transfer hasil pengurangan emisi (ITMOs).
-
Pasal 6.4: Menetapkan mekanisme pasar baru yang terpusat untuk memperdagangkan kredit karbon berkualitas tinggi secara global.
Kemitraan dengan Finlandia diharapkan memperkuat fondasi teknis dan kelembagaan Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan adaptasi terhadap arsitektur pasar karbon global.



































