Hariandepok.id | Jum’at (15/11/2024) – Seperti debat pertama lalu, istilah asing kembali dimunculkan oleh peserta Debat Terbuka Kedua Pilkada Depok 2024 yang diselenggarakan di MNC Conference Hall, Kamis malam (14/11/2024).
Adalah Ririn Farabi Arafiq yang mencetuskan istilah itu ketika sesi tanya jawab antar pasangan calon (paslon). “Apa program Anda untuk mencegah terjadi weight faltering?” tanyanya.
Namun kali ini Ririn memberikan penjelasan agar tidak ada kesalahpahaman. “Saya tidak akan melanggar peraturan. Karena itu saya jelaskan bahwa weight faltering adalah kurva pertumbuhan yang mendatar,” sebutnya.
Pertanyaan ringkas tersebut kemudian direspon oleh paslon nomor urut 02. “Terkait kurva pertumbuhan mendatar, saya akan mempersiapkan generasi yang akan datang dalam hal pendidikan dan kemampuan, mempersiapkan skill mereka, dan bekerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi.” jawab Supian Suri.
Namun, meski sudah diberi penjelasan, jawaban tersebut dianggap kurang nyambung oleh Ririn. “Weight faltering adalah kondisi ketika berat badan anak tidak naik dengan cukup atau di bawah rata-rata yang seharusnya,” jelas Ririn lagi.
Ia pun menambahkan, untuk menanggulangi hal tersebut, paslon 01 Imam-Ririn mempersiapkan program untuk mencegah stunting pada bayi dengan pemenuhan gizi yang baik. Karena itu mereka mendukung program presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk menyediakan makan gratis. Selain itu mereka juga akan memperhatikan kesejahteraan para kader posyandu.
Atas tanggapan ini, Supian-Candra mengoreksi jawaban sebelumnya dengan kerjasama dengan berbagai pihak dan penyelesaian masalah weight faltering ini dari hulu.
Istilah dari serapan asing pernah digunakan sebelumnya pada debat terbuka pertama yang lalu. Ketika itu Supian Suri mengajukan pertanyaan, “Apa pandangan Anda tentang gentrifikasi?” Karena istilah ini tidak umum, Imam-Ririn yang harus menjawab pun meminta klarifikasi, “Genderifikasi?” tanya mereka. Namun, Supian-Chandra malah meng-iya-kan yang berakibat adanya salah paham dalam sesi debat tersebut.
