Depok (10/11/2025) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan langkah besar dalam modernisasi jalur kereta api Jakarta–Bandung. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa proyek ini akan memangkas waktu perjalanan menjadi sekitar 1,5 jam. Rencana tersebut telah dibahas bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin.
Menurut Dedi, upaya ini bukan sekadar pembenahan transportasi, tetapi juga bagian dari strategi memperkuat konektivitas antarwilayah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
“Jika jalur kereta Jakarta–Bandung dimodernisasi, perjalanan bisa ditempuh hanya satu setengah jam. Dengan tiket berkisar Rp150 ribu hingga Rp300 ribu, saya yakin tingkat okupansi kereta akan selalu tinggi,” ujar Dedi, Minggu (9/11/2025).
Optimalisasi Jalur Eksisting dengan Teknologi Tilting
Bobby Rasyidin menjelaskan bahwa proyek ini tidak memerlukan pembangunan jalur baru. Peningkatan efisiensi dilakukan dengan memaksimalkan rel yang sudah ada melalui perbaikan struktur dan penerapan teknologi terkini.
Beberapa langkah utama mencakup perbaikan rel, penyesuaian tikungan agar lebih landai (healing), peningkatan kemiringan jalur, serta penggunaan teknologi tilting pada bogie kereta—teknologi yang memungkinkan kereta tetap stabil meski melaju cepat di jalur berkelok.
“Dengan panjang jalur sekitar 150 kilometer, estimasi kebutuhan biaya mencapai Rp8 triliun. Anggaran itu mencakup peningkatan kualitas rel, pembangunan terowongan dan jembatan di sejumlah titik, serta penyempurnaan sistem double track,” papar Bobby.
Kolaborasi Multi-Level
Dedi menegaskan, keberhasilan proyek ini membutuhkan kerja sama lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemprov Jawa Barat, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat sangat penting untuk memastikan keberlanjutan proyek.
“Kita bisa libatkan Pemkot Bandung dan pelaku bisnis perhotelan untuk ikut berinvestasi. Banyak warga Jakarta yang berwisata ke Bandung, dan ini tentu akan berdampak pada peningkatan sektor pariwisata,” jelasnya.
Ia juga menambahkan gagasan agar masyarakat Jawa Barat dapat memiliki saham dalam proyek ini. “Kita bisa buat saham warga Jabar. Jadi, kereta ini milik masyarakat, diproduksi oleh tenaga dan kemampuan dalam negeri,” kata Dedi.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Selain mempersingkat waktu perjalanan, modernisasi jalur kereta Jakarta–Bandung diyakini akan membawa efek ganda pada perekonomian dan pariwisata. Akses yang lebih cepat dan efisien akan memperkuat posisi Bandung sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus pusat investasi di Jawa Barat.
Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, proyek modernisasi ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi transportasi berkelanjutan serta pertumbuhan ekonomi berbasis warga di wilayah Jawa Barat.





































