Jaminan Kualitas MBG: Kepala SPPG Diperintahkan Awasi End-to-End Rantai Makanan Bergizi Gratis

1

Depok (16/12/2025) – Badan Gizi Nasional (BGN) secara tegas menetapkan Kepala Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) sebagai penanggung jawab penuh untuk menjamin kualitas dan keamanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menekankan bahwa peran Kepala SPPG adalah mengawasi seluruh rantai pasok, mulai dari pengadaan bahan hingga makanan sampai ke tangan penerima manfaat.

“Sebagai kepala dapur MBG, Kepala SPPG bertanggung jawab penuh dalam proses yang paling krusial, yaitu proses memasak dan distribusi,” kata Nanik dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).

Pengaturan Kerja 24 Jam: Dari Akuntan hingga Ahli Gizi

Kepala SPPG wajib mengatur jam kerja tim secara optimal, menuntut koordinasi yang ketat antara berbagai unsur tim:

  1. Akuntan & Relawan (Siang): Bertanggung jawab atas pengecekan dan pembelian bahan baku, serta mengawasi kualitas bahan. Relawan juga mengawasi penyimpanan bahan dan pencucian wadah (ompreng) yang kembali dari sekolah.

  2. Ahli Gizi (Sore hingga Malam): Setelah serah terima dari akuntan, ahli gizi masuk dapur untuk mengecek kesesuaian dan kualitas bahan dengan rencana menu. Tugas mereka mencakup pemantauan pencucian, pemotongan, penyiapan bahan, hingga persiapan masak menjelang dini hari (sekitar pukul 01.00–02.00).

Tugas Kritis Kepala SPPG (Dini Hari hingga Distribusi)

Tanggung jawab krusial Kepala SPPG dimulai pada pukul 01.00 atau 02.00 dini hari setelah serah terima dari ahli gizi. Pada waktu ini, Kepala SPPG harus:

  • Pengawasan Memasak: Memantau proses memasak untuk memastikan bahan diolah dengan benar dan benar-benar matang.

  • Distribusi & Pemorsian: Mengawasi pemorsian dan proses distribusi makanan ke sekolah-sekolah dan Posyandu secara langsung.

  • Edukasi & Pasar: Selain operasional dapur, Kepala SPPG juga bertugas mengecek harga di pasar dan memberikan edukasi gizi.

Nanik Sudaryati menegaskan bahwa Kepala SPPG harus selalu tanggap terhadap masalah yang mungkin terjadi di lapangan dan menjalin koordinasi yang erat dengan pimpinan wilayah masing-masing untuk menjaga kualitas dan kelancaran MBG.

Komentar

komentar

BAGIKAN