Kenali Bahaya Rabies: Gejala dan Cara Pertolongan Pertama

4

Memelihara hewan seperti anjing atau kucing memang menyenangkan. Namun, di balik itu, ada ancaman penyakit yang harus diwaspadai, yakni rabies. Penyakit ini termasuk zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke manusia, dan sifatnya mematikan jika tidak segera ditangani.

Rabies umumnya menyebar melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kucing, dan kera. Karena itu, penting bagi pemilik hewan untuk memahami tanda-tanda awal penyakit ini.

Kepala Bidang P2P PL Dinas Kesehatan Kota Depok, Titin Hardiana, menjelaskan bahwa seseorang yang terinfeksi rabies biasanya mengalami demam, sakit kepala, dan rasa tidak enak badan. “Luka bekas gigitan sering terasa gatal, nyeri, atau kesemutan,” ungkapnya.

Gejala lain yang khas adalah hidrofobia (takut air), fotofobia (takut cahaya), kejang, gelisah, hingga halusinasi. Menurut Titin, tanpa penanganan medis segera, infeksi rabies hampir selalu berujung pada kematian.

Meski berbahaya, ada langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat terkena gigitan hewan terduga rabies. Luka harus segera dicuci dengan sabun dan air mengalir setidaknya 15 menit, kemudian diberikan antiseptik seperti alkohol atau iodine. Setelah itu, korban perlu segera menuju Puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR), dan jika diperlukan, Serum Anti Rabies (SAR).

“Jangan menutup luka terlalu rapat, dan segera lakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan,” tegas Titin.

Dengan kewaspadaan dan penanganan cepat, risiko rabies bisa ditekan, sehingga hewan tetap menjadi sahabat, bukan ancaman.

Komentar

komentar

BAGIKAN