Komparasi Kekuatan Elite: Menguak 10 Pasukan Khusus Paling Mematikan di Dunia

1

Depok (20/11/2025) – Pasukan khusus mewakili puncak kemampuan militer suatu negara, bertugas dalam operasi rahasia, kontra-terorisme, dan pengintaian yang berisiko tinggi. Penentuan unit “terganas” atau “terbaik” adalah hal yang subjektif—ditentukan oleh kebutuhan geopolitik unik, kerahasiaan operasi, dan intensitas pelatihan.

Berikut adalah profil 10 unit Pasukan Khusus yang diakui secara global karena pelatihan ekstrem, keberhasilan historis, dan kemampuan operasionalnya:

Profil Global Pasukan Khusus (Top 10)

 

Peringkat Unit dan Negara Fokus Operasional Utama Fakta Kunci & Keunggulan
1. Navy SEALs (Amerika Serikat) Kontraterorisme, Aksi Langsung (DA), Pengintaian Maritim. Paling terkenal secara global. Reputasi dikukuhkan melalui Operasi Penangkapan Osama bin Laden (SEAL Team Six). Tingkat drop-out pelatihan (BUD/S) mencapai 70-85%.
2. Special Air Service (SAS) (Inggris) Kontraterorisme, Penyelamatan Sandera, Pengintaian Rahasia. Pasukan khusus modern pertama (“Who Dares Wins”). Menetapkan standar global. Terkenal karena Operasi Pengepungan Kedutaan Iran 1980 (efisiensi mematikan).
3. Delta Force (1st SFOD-D) (Amerika Serikat) Kontraterorisme Elit, Target Bernilai Tinggi (HVT), Penyelamatan Sandera. Unit kontra-terorisme utama Angkatan Darat AS. Merekrut dari Green Beret dan Ranger berpengalaman. Dikenal karena presisi bedah (Operasi Mogadishu, 1993).
4. Sayeret Matkal (Israel) Pengintaian Jauh, Intelijen Mendalam, Kontraterorisme. Dimodelkan dari SAS, fokus pada operasi rahasia. Terkenal karena Operasi Entebbe 1976 (menyelamatkan >100 sandera dengan serangan berani 2.500 mil jauhnya).
5. Spetsnaz GRU (Rusia) Pengintaian, Sabotase, Aksi Langsung (DA). Istilah umum untuk unit elite Rusia. Dikenal karena ketahanan brutal, efisiensi, dan keahlian Sambo (pertarungan tangan kosong). Berpengalaman luas dalam operasi kontra-pemberontakan.
6. GIGN (Prancis) Kontraterorisme, Penyelamatan Sandera (Fokus Negosiasi). Didirikan pasca Tragedi Olimpiade München 1972. Dikenal karena disiplin, penembakan presisi, dan manajemen stres. Terkenal Operasi Pembajakan Air France 8969 (Marseille 1994).
7. Special Services Group (SSG) (Pakistan) Kontraterorisme, Peperangan Asimetris, Operasi Pegunungan. Dikenal sebagai “Black Storks.” Memiliki pengalaman luas di medan terjal. Latihan termasuk perjalanan 36 mil dalam 12 jam. Mitigasi terorisme di perbatasan Pakistan-Afghanistan.
8. Unidad de Operaciones Especiales (UOE) / FGNE (Spanyol) Kontraterorisme Maritim, Penyelaman Tempur, Operasi Amfibi. Setara Navy SEAL Spanyol. Tingkat kelulusan pelatihan sangat rendah (<1%). Berasal dari UOE, kini menjadi Pasukan Perang Khusus Angkatan Laut (FGNE).
9. GROM (JW GROM) (Polandia) Kontraterorisme Elit, Operasi Khusus, Bawah Air. Nama berarti “Guntur.” Didirikan dengan bantuan AS/Inggris. Diakui sebagai unit kelas dunia; telah bertugas di Haiti, Irak, dan Afghanistan.
10. Kommando Spezialkräfte (KSK) (Jerman) Kontraterorisme, Penyelamatan Sandera, Pengintaian Khusus. Dibentuk pasca kesulitan menyelamatkan warga Jerman di Rwanda. Hanya 10-15% pelamar yang lolos seleksi. Fokus pada operasi mandiri dan adaptif di lingkungan berisiko tinggi.

Bagaimana dengan Pasukan Khusus Indonesia?

 

Pasukan Khusus Indonesia, seperti Kopassus (Komando Pasukan Khusus) dari TNI AD, seringkali tidak masuk dalam daftar rating global yang disusun oleh media Barat karena alasan kerahasiaan operasional, fokus regional, dan kriteria perbandingan yang cenderung bias terhadap unit NATO atau yang terlibat dalam Perang Global Melawan Teror.

Namun, Kopassus memiliki reputasi yang sangat disegani di Asia dan komunitas militer internasional:

  • Keunggulan: Dikenal karena kemampuan operasi hutan, anti-separatisme, kontraterorisme, dan keahlian komando.

  • Pengakuan: Kopassus pernah dinobatkan sebagai salah satu unit kontra-terorisme terbaik di dunia oleh Global Special Operations (sebelumnya Discovery Channel) karena efisiensi, keterampilan navigasi, dan kemampuan bertahan hidup di berbagai medan. Operasi Pembebasan Sandera di Pesawat Garuda Woyla (1981) sering disebut sebagai operasi kontraterorisme yang sangat sukses dan berani.

Kesimpulan: Meskipun Kopassus mungkin tidak secara konsisten muncul dalam daftar Top 10 umum, unit-unit elite Indonesia diakui memiliki kemampuan tempur dan spesialisasi yang setara atau bahkan melampaui beberapa unit global, terutama dalam operasi di medan tropis yang ekstrem.

Komentar

komentar

BAGIKAN