Depok (23/10/2025) – Aula STIH Iblam, Beji, Depok baru-baru ini menjadi saksi dari sebuah perhelatan budaya yang berharga. Puluhan perempuan dari berbagai organisasi di Kota Depok berkumpul, bukan sekadar untuk melihat, melainkan untuk menyelami lebih dalam makna di balik setiap guratan kain Batik Khas Depok.
Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Depok, di bawah komando Asri Mulyanita, sengaja menghelat talkshow Hari Batik ini dengan tujuan mulia: menggali filosofi dan kearifan lokal yang tersembunyi.
“Bagi kami, batik itu bukan sekadar keindahan visual. Ini adalah warisan, identitas budaya, dan jati diri lokal yang wajib kita junjung tinggi,” tegas Asri Mulyanita kepada berita.depok.go.id pada Kamis (23/10/25).
Keterkejutan dan kekaguman GOW terhadap kekayaan historis dan makna Batik Depok tak terelakkan. Mereka terpukau pada betapa eratnya hubungan antara motif batik dengan kearifan masyarakat setempat.
Untuk membedah rahasia ini, GOW menghadirkan Suharno, pemilik Batik Tradjumas dan seorang perajin yang mendedikasikan diri untuk melahirkan motif-motif otentik Depok, khususnya yang identik dengan ikon Belimbing.
Kebanggaan GOW terhadap produk budaya ini bukanlah hal baru. Jauh sebelum ini, mereka telah membawa nama Batik Khas Depok ke kancah internasional, tepatnya pada acara International Council of Women 2018 di Yogyakarta.
GOW berharap, langkah ini akan menumbuhkan kecintaan yang lebih dalam. “Semoga saja, masyarakat Depok ke depannya makin bangga, makin mencintai, dan gencar mempopulerkan batik lokal kita sendiri,” tutup Asri penuh harap.



































