Depok (17/11/2025) – Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan langkah besar dalam upaya membantu stabilisasi kawasan Gaza. Pemerintah berencana mengerahkan pasukan perdamaian melalui jalur Yordania, negara yang berbatasan langsung dengan Palestina. Informasi ini disampaikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin seusai pertemuannya dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania, Mayor Jenderal Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity, di kantor Kemhan pada Jumat (14/11/2025).
Menurut Sjafrie, Prabowo ingin memastikan Indonesia berperan aktif dalam menjaga stabilitas kawasan. “Presiden menyiapkan pasukan dalam jumlah yang cukup signifikan, sejalan dengan pembangunan kekuatan dalam negeri yang juga sedang dipercepat,” jelasnya.
20 Ribu Personel untuk Misi Kemanusiaan
Dalam rencana awal, pemerintah menyiapkan 20.000 prajurit, yang terdiri dari tenaga medis dan pasukan konstruksi.
Pengiriman ini dirancang setelah pemerintah melihat adanya momentum positif berupa gencatan senjata dan proses pelucutan senjata antara Palestina dan Israel. Pasukan yang dikerahkan nantinya bertugas menjaga kondisi damai agar situasi tetap stabil sampai proses politik dapat dilanjutkan.
Dua Jalur Pengiriman: PBB atau Koalisi Internasional
Sjafrie menyebutkan adanya dua mekanisme yang bisa digunakan untuk mengirim pasukan ke Gaza.
Opsi pertama adalah melalui mandat langsung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Opsi kedua adalah melalui organisasi internasional yang digagas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Ia menekankan bahwa keputusan akhir tidak dapat diambil sepihak. Dibutuhkan kesepakatan negara-negara yang memiliki kepentingan dan pengaruh di kawasan tersebut. Indonesia baru dapat mengirimkan pasukan jika negara-negara Arab memberi lampu hijau. Negara-negara yang dimaksud antara lain Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Pasukan Berpengalaman dalam Misi Internasional
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, memastikan bahwa personel yang disiapkan memiliki rekam jejak kuat dalam misi kemanusiaan. Mereka merupakan prajurit yang rutin terlibat dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan misi-misi PBB.
Freddy menjelaskan bahwa seluruh personel memiliki kemampuan dasar yang teruji, mulai dari interoperabilitas, kesiapan logistik, hingga kemampuan adaptasi di berbagai medan operasi.
Pasukan tersebut juga mencakup tenaga medis serta prajurit Zeni yang berperan membangun infrastruktur penting bagi masyarakat Gaza.
Fasilitas Lengkap untuk Mendukung Operasi di Lapangan
Untuk menunjang tugas mereka, TNI mempersiapkan perlengkapan yang mencakup:
-
rumah sakit lapangan
-
peralatan medis darurat
-
ambulans
-
perlengkapan air bersih dan sanitasi
-
sarana konstruksi Zeni, termasuk alat berat
“Kami membawa semua kebutuhan dasar untuk operasi kemanusiaan dan rekonstruksi,” ujar Freddy.







































