Sekjen PKS: Lima Bekal Penting dari Ketua Majelis Syura untuk Pemuda Indonesia

2

Depok (28/10/2025) – Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, menyampaikan pesan khusus dari Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman, dalam acara peringatan 97 tahun Sumpah Pemuda bertajuk “Indonesia Muda Bicara: Pemuda Maju Bersama, Pimpin Arah Bangsa.”

Dalam pesannya, Sohibul Iman menitipkan lima bekal utama bagi generasi muda agar siap mengambil peran sebagai pemimpin bangsa di masa depan. Kholid menegaskan, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya bersemangat, tetapi juga memiliki kapasitas dan karakter kuat untuk membawa bangsa ini melangkah maju.

“Negeri ini memerlukan anak-anak muda dengan bekal yang matang untuk menatap masa depan Indonesia,” ujar Kholid saat menyampaikan pesan tersebut.

Bekal pertama yang disampaikan adalah academic excellence — kemampuan akademik yang unggul. Menurutnya, prestasi dan kualitas akademik menjadi fondasi penting yang membuka jalan bagi mobilitas sosial dan kepemimpinan yang kredibel.

Kedua, generasi muda perlu membangun tradisi scientific discourse, yaitu kebiasaan berdiskusi, berdebat, dan menyampaikan gagasan secara logis dan ilmiah.

“Pemimpin sejati bukanlah mereka yang berteriak dengan amarah, tapi yang mampu menyampaikan ide dengan analisis tajam dan argumentasi yang rasional,” tegas Kholid.

Bekal ketiga adalah sociopolitical engagement, atau keterlibatan aktif dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat. Pemuda diharapkan tidak hidup dalam ruang sendiri, tetapi terjun memahami realitas sosial di sekitarnya.

“Pemuda harus hadir di tengah masyarakat, memahami dinamika sosial, dan ikut peduli terhadap arah politik bangsa. Dari sana akan tumbuh kesatuan antara dirinya dan masyarakat,” jelasnya.

Selanjutnya, bekal keempat ialah strategic networking. Anak muda didorong untuk menjalin hubungan dan kolaborasi lintas latar belakang, serta menemukan mentor yang dapat membimbing mereka meniti jalan kepemimpinan.

“Bangun jejaring strategis, kenali orang-orang yang bisa memberi arahan dan inspirasi. Jejaring dan bimbingan itulah yang akan mempercepat langkah menuju posisi strategis,” kata Kholid.

Bekal terakhir yang ditekankan adalah religious activities — keterikatan spiritual dan komitmen moral.

“Sejauh mana pun langkah yang ditempuh, kita tetap membutuhkan rumah spiritual yang meneguhkan arah hidup. Hidup ini bukan hanya soal dunia, tapi juga perjalanan menuju akhirat,” pungkasnya.

Komentar

komentar

BAGIKAN