Depok (18/10/2025) – Banyak orang memilih jalan kaki sebagai cara mudah untuk menjaga kebugaran di tengah kesibukan. Aktivitas ini memang sederhana—tak butuh alat khusus atau biaya besar—namun terbukti efektif meningkatkan kesehatan tubuh, terutama jantung dan pembuluh darah.
Meski begitu, tidak semua cara berjalan kaki memberikan manfaat optimal. Menurut dr. Boby Arfhan Anwar, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, agar jantung benar-benar mendapat manfaat, jalan kaki perlu dilakukan dengan teknik dan ritme yang tepat.
“Jalan kaki baru akan menyehatkan jantung kalau dilakukan rutin, terukur, dan dengan tempo yang bervariasi,” ujarnya kepada berita.depok.go.id.
Ia menyarankan agar masyarakat berjalan kaki minimal 30 menit setiap hari, sebanyak lima kali dalam seminggu—atau sekitar 150 menit per minggu secara total. Namun, bukan hanya durasinya yang penting.
Menurut dr. Boby, pola dan intensitas langkah juga berpengaruh besar. Ia merekomendasikan metode interval speed walking, yaitu mengatur kecepatan jalan dalam satu sesi.
“Contohnya, 10 menit jalan santai, lalu 10 menit jalan cepat, dan diakhiri lagi 10 menit jalan santai,” jelasnya.
“Bisa juga dengan pola tiga menit santai, tiga menit cepat, tiga menit santai, dan diulang sampai 30 menit selesai.”
Bagian jalan cepat inilah, kata dr. Boby, yang menjadi kunci penguatan jantung. Saat tubuh dipacu untuk bergerak lebih aktif, jantung akan beradaptasi, bekerja lebih efisien, dan menjadi lebih kuat dalam memompa darah.
“Fase intens ini memberi stimulus bagi jantung untuk tetap bugar. Kalau hanya jalan santai terus, manfaatnya tidak akan maksimal,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemanasan ringan sebelum mulai berjalan serta cukup minum air selama aktivitas.
“Jangan remehkan jalan kaki. Bila dilakukan dengan cara yang benar, aktivitas ini bisa menjadi latihan sederhana dengan hasil luar biasa untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah,” tutupnya.
