Titik Didih Timur Tengah: Perlombaan Senjata Iran vs. Israel Pasca Serangan Juni

3

Depok (14/11/2025) – Setelah tabu historis dipatahkan pada Juni lalu—ketika Israel dan AS secara langsung menyerang Iran untuk pertama kalinya sejak Revolusi 1979—situasi di Timur Tengah telah mencapai ambang batas yang berbahaya. Jarak 2.300 km yang memisahkan Teheran dan Tel Aviv kini terasa tak berarti. Jika laporan media kedua belah pihak dapat dipercaya, perang skala penuh berikutnya bukan lagi sekadar kemungkinan, melainkan masalah waktu.

Kedua rival bebuyutan ini tidak tinggal diam. Mereka kini terlibat dalam perlombaan senjata yang panik: Iran berinvestasi besar-besaran pada rudal balistik ofensif, sementara Israel mati-matian memperkuat pertahanan udaranya.

Ancaman Rudal Iran: Dari 500 menjadi 2.000 Salvo

 

Bulan Juni menjadi test case yang brutal. Dalam 12 hari pertempuran, Iran meluncurkan sekitar 530-550 rudal balistik ke Israel. Meskipun Israel dan AS mengklaim tingkat intersepsi luar biasa sebesar 85-90%, faktanya, hampir 48 rudal berhasil menembus pertahanan berlapis tersebut, menghantam target strategis seperti kilang minyak di Haifa, rumah sakit, pangkalan udara, dan pos komando, serta menewaskan 28 orang.

Strategi Iran terbukti: membanjiri pertahanan udara musuh dengan salvo yang masif (lebih dari 100 rudal dalam satu gelombang).

Kini, Iran telah melipatgandakan taruhan. Ali Vaez, direktur proyek Iran di International Crisis Group, mengungkapkan bahwa pabrik rudal Iran kini beroperasi non-stop, 24 jam sehari. Tujuannya? Jika pecah perang lagi, Iran berambisi untuk menembakkan 2.000 rudal sekaligus—sebuah peningkatan empat kali lipat dari Juni—dengan tujuan eksplisit: melumpuhkan pertahanan Israel.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dengan bangga menyatakan bahwa kekuatan rudal Teheran saat ini jauh melampaui level pra-Juni, mengklaim bahwa “langit di atas rezim Zionis berada di bawah kendali Republik Islam,” dan bahwa musuh telah “dikalahkan” dalam konflik 12 hari tersebut.

Pertahanan Israel di Bawah Tekanan

 

Sementara itu, Israel harus mengakui adanya kerentanan yang terekspos. Klaim intersepsi 85-90% datang dengan harga yang mahal. Konflik Juni telah menghabiskan persediaan rudal pertahanan udara Israel dan AS secara signifikan.

Laporan pasca-konflik sangat mengkhawatirkan:

  • Setelah hanya seminggu pertempuran, muncul laporan bahwa Israel hanya memiliki pasokan rudal pertahanan udara yang cukup untuk 12 hari lagi.

  • Pejabat senior AS mengungkapkan bahwa stok sistem canggih Arrow—penghadang rudal balistik ketinggian tinggi—sedang menipis.

Analis militer, seperti Tom Karako dari CSIS, memperingatkan bahwa Israel dan sekutunya tidak bisa hanya “bermain tangkap tangan.” Sistem mereka sudah “kewalahan,” dan ke depan, mereka mungkin harus menghadapi pilihan yang mengerikan: memilih rudal mana yang akan dicegat.

Dukungan Geopolitik dan Isu Nuklir

 

Ketegangan ini diperparah oleh krisis nuklir yang tak terselesaikan. Laporan The New York Times pada 9 November menunjukkan bahwa serangan AS di bulan Juni gagal menghancurkan cadangan uranium Iran yang diperkaya. Rafael Grossi dari IAEA memperkirakan Iran memiliki sekitar 400 kg uranium diperkaya 60%, mendekati tingkat senjata. Dengan negosiasi yang menemui jalan buntu, dan Israel menganggap program ini sebagai “ancaman eksistensial,” serangan balasan Israel dianggap sudah dekat.

Iran juga diperkuat oleh dukungan geopolitik:

  • China: Telah memasok natrium perklorat, prekursor utama untuk propelan rudal padat Iran, dan dilaporkan juga memasok sistem Pertahanan Udara canggih HQ-9.

  • Rusia: Telah memasok jet tempur MiG-29 dan, yang lebih signifikan, mungkin sedang bersiap untuk menjual 48 jet tempur Sukhoi Su-35 kepada Iran.

Perlombaan senjata ini semakin intens. Iran meningkatkan kapasitas serangannya empat kali lipat, didukung oleh sekutu global. Israel, di sisi lain, berjuang untuk mengisi kembali stok pertahanannya yang menipis sambil menghadapi ancaman eksistensial, baik dari rudal konvensional maupun potensi nuklir. Medan pertempuran berikutnya sudah disiapkan.

Komentar

komentar

BAGIKAN