Depok (29/10/2025) – Pemerintah Kota Depok bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Depok dan Dinas Perhubungan (Dishub) terus berupaya mengurai kemacetan di kawasan Margonda. Salah satu langkah terbaru adalah penerapan rekayasa lalu lintas di pintu keluar Tol Margonda 1, yang kini langsung diarahkan ke Jalan Juanda.
Kebijakan ini mulai diuji coba sejak Selasa (28/10) dan kembali diterapkan Rabu (29/10) pada dua waktu padat kendaraan, yakni pukul 07.00–09.00 pagi dan 17.00–21.00 malam. Pengaturan tersebut disesuaikan dengan jam berangkat dan pulang kerja masyarakat.
Dalam skema baru ini, kendaraan yang keluar dari tol tidak lagi bisa melaju lurus menuju lampu merah Margonda. Petugas telah menempatkan barrier pembatas di jalur keluar tol agar seluruh kendaraan otomatis diarahkan belok kanan ke arah Jalan Juanda.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Metro Depok, AKP Elni Fitri, mengatakan pengalihan ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan kendaraan dan memperlancar arus lalu lintas dari arah utara menuju selatan.
“Selama ini kendaraan yang keluar dari tol langsung lurus atau putar balik di sekitar lampu merah Margonda, sehingga jalur menjadi sempit dan arus tersendat. Sekarang, semua kendaraan diarahkan ke Juanda agar lebih lancar,” jelas Elni.
Menurutnya, banyak pengemudi yang sebelumnya memanfaatkan area exit tol untuk putar balik cepat, namun hal ini justru menimbulkan kemacetan panjang di jalur utama Margonda. Dengan rekayasa baru, arus diharapkan lebih tertata dan tidak terjadi tumpukan di titik tersebut.
“Untuk sementara, kendaraan diarahkan ke Juanda dan bisa melakukan putar balik di sana. Kami ingin arus di Margonda lebih longgar dan aman,” tambahnya.
Langkah ini juga menjadi bentuk antisipasi jangka pendek untuk menjaga kelancaran transportasi di jalur utama Depok, terutama saat jam padat sekolah maupun kerja.
“Selama masa uji coba ini, rekayasa akan diterapkan rutin setiap pagi dan sore. Bila hasilnya positif, sistem ini bisa dijadikan pengaturan permanen atau bahkan dikembangkan di titik-titik lain yang kerap macet,” kata Elni.
Dukungan juga datang dari Dinas Perhubungan Kota Depok. Kepala Bidang Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban, Ari Manggala, menyebut pihaknya ikut membantu pelaksanaan dengan menempatkan barrier portable sepanjang sekitar 70 meter serta menurunkan 3–4 personel Dishub setiap pagi mulai pukul 06.00–09.00 WIB.
“Dishub mendukung penuh langkah rekayasa ini. Kami berkolaborasi dengan Satlantas untuk memastikan arus kendaraan tetap lancar dan aman bagi pengguna jalan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkot Depok berkomitmen terus melakukan penataan lalu lintas adaptif demi kenyamanan warga.
“Tujuan kami sederhana: agar lalu lintas di Margonda lebih tertib, efisien, dan masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung,” pungkas Ari.





































