Urban Farming di Cilangkap: Anak Muda Belajar Bertani, Siap Raih Peluang Usaha

2

Suasana RW 02, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, tampak berbeda. Sejumlah remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) bersemangat mengikuti pelatihan urban farming yang digelar pemerintah kelurahan.

Program ini memanfaatkan dana kelurahan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, sekaligus memberi ruang bagi anak muda untuk mengenal pertanian perkotaan.

Alhamdulillah, semangat mereka luar biasa. Bahkan ada yang rela meninggalkan jam sekolahnya untuk ikut serta. Kami sampai membuat surat dispensasi khusus agar para siswa bisa ikut pelatihan,” ujar Lurah Cilangkap, Galih Prasetya, Senin (29/09/25).


Fokus Satu Lokasi, Jadi Model Percontohan

Galih menjelaskan, tahap awal kegiatan masih dipusatkan di satu lokasi agar bisa dikelola optimal. Jika sudah berjalan mandiri, baru akan diperluas ke wilayah lain.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan remaja, tetapi juga Kelompok Wanita Tani (KWT) yang lebih dulu terbiasa mengelola pertanian di kawasan tersebut.

“Selain remaja dan KWT, kami juga mendorong partisipasi warga melalui RT/RW, kader PKK, hingga majelis taklim. Dalam waktu dekat, kami bersama PKK akan menanam cabai di pekarangan kantor kelurahan,” tambah Galih.


Dari Edukasi ke Peluang Ekonomi

Lebih dari sekadar menanam, urban farming di Cilangkap diarahkan sebagai ruang belajar, kreasi, sekaligus peluang usaha.

“Harapannya, kegiatan ini bisa membuka wawasan remaja tentang pertanian perkotaan, memberi pengalaman praktis, bahkan mendorong lahirnya usaha berkelanjutan. Jadi manfaatnya bukan hanya bagi peserta, tapi juga masyarakat sekitar,” tegas Galih.


Di balik deretan tanaman cabai yang mulai tumbuh, tersimpan optimisme baru: anak-anak muda Cilangkap kini bukan hanya belajar bertani, tapi juga menyiapkan langkah menuju kemandirian ekonomi.

Komentar

komentar

BAGIKAN