Di Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, puluhan warga tampak antusias mengikuti sebuah pelatihan unik: mengubah minyak jelantah dan sampah organik menjadi produk bermanfaat. Kegiatan yang digelar di kantor kelurahan ini diikuti 30 peserta dari berbagai RW dengan bimbingan langsung tim Unit Pengolahan Sampah (UPS) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.
Lurah Bojongsari Baru, Adeyasya Aziza, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut memperkenalkan cara-cara sederhana untuk mengolah limbah rumah tangga. Misalnya, minyak jelantah yang biasanya terbuang begitu saja dapat diolah menjadi lilin aromaterapi. Warga juga dikenalkan pada pembuatan sabun alami dari ekoenzim—cairan hasil fermentasi sisa sayuran dan buah yang dicampur dengan gula serta air selama beberapa minggu.
“Cairan ekoenzim itu kemudian dikombinasikan dengan minyak jelantah hingga terbentuk sabun ramah lingkungan,” terang Adeyasya, Kamis (25/9/25).
Ia menambahkan, gerakan memanfaatkan minyak jelantah sebenarnya sudah sejalan dengan kebijakan PKK Kota Depok. Di setiap kelurahan, tersedia tempat penampungan minyak bekas atau pom mijel. Warga dapat menukarkan tiga liter minyak jelantah dengan satu liter minyak bersih. “Dengan begitu, limbah berkurang, sementara warga bisa memperoleh produk yang lebih berguna,” ujarnya.
Lebih jauh, Adeyasya berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan masyarakat. “Kami ingin warga melihat bahwa sampah bukan akhir dari siklus, melainkan awal dari peluang. Jika diolah dengan benar, limbah bisa berubah menjadi sumber ekonomi baru,” tutupnya.