Emang Bisa Hasilin Cuan dari Sampah? Rumah Maggot RW 05 Duren Mekar Buktikan Bisa!

7

Warga RW 05 Bukit Sawangan Indah saat mengikuti pelatihan pemilahan sampah dan budidaya maggot. /Diskominfo Depok

hariandepok.id | Jum’at, 25 Juli 2025 – Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah berbasis lingkungan semakin tumbuh di tengah masyarakat Kota Depok.

Terbaru tampak dalam pelatihan pemilahan sampah dan budidaya maggot yang diikuti oleh warga RW 05 Bukit Sawangan Indah (BSI), Kelurahan Duren Mekar, pada Kamis, 24 Juli 2025.

Dilansir dari berita.depok.go.id, kegiatan ini sekaligus menjadi momen peresmian Rumah Maggot pertama di lingkungan tersebut.

Dengan semangat kolaboratif antara warga dan pemerintah, pelatihan ini bertujuan untuk menekan volume sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, serta membuka peluang ekonomi baru melalui budidaya maggot.

Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Duren Mekar, Supriyadi menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang edukasi teknis, melainkan juga untuk membangun kepedulian lingkungan dari tingkat rumah tangga.

Baca juga  Hujan Deras dan Angin Puting Beliung Melanda 3 Wilayah di Kota Depok

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan warga dalam memisahkan sampah organik dan anorganik, guna mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Cipayung,” kata Supriyadi.

Menurutnya, pelatihan ini diharapkan mampu menjadi fondasi awal terciptanya sistem pengelolaan sampah mandiri di lingkungan RW 05 BSI.

Dalam pelatihan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok memberikan materi praktis mengenai teknik pemilahan sampah rumah tangga yang mudah diterapkan sehari-hari.

Sementara itu, tim dari Unit Pengelola Sampah (UPS) Maggot Sukmajaya hadir untuk membagikan pengetahuan seputar budidaya maggot, mulai dari tahap awal pembibitan hingga pengolahan maggot menjadi produk bernilai ekonomis, seperti pakan ternak atau kompos.

Baca juga  Empat Sekolah Negeri Baru Dibangun di Depok, Target Selesai Desember 2025

Supriyadi juga menegaskan bahwa peran aktif warga adalah kunci keberhasilan program ini.

“Kami berharap Rumah Maggot RW 05 dapat menjadi contoh pengelolaan sampah terpadu di lingkungan, sekaligus menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan warga,” katanya.

Rumah Maggot ini diharapkan tak hanya berfungsi sebagai tempat pengolahan, namun juga pusat pembelajaran masyarakat dalam menciptakan ekonomi sirkular berbasis lingkungan.

Selain memberikan manfaat lingkungan dengan mengurangi limbah organik, budidaya maggot juga terbukti ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi.

Melalui pelatihan ini, warga Duren Mekar diharapkan lebih termotivasi untuk memulai dari rumah masing-masing, dengan memilah sampah secara konsisten dan menjadikan maggot sebagai bagian dari solusi lingkungan yang berkelanjutan.

Baca juga  Hanya Mendapat Empat Siswa Baru, SMA Muhammadiyah I Depok Merasa Terdampak Aturan SPMB Negeri

Dengan langkah kecil namun berdampak besar ini, RW 05 BSI membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari tingkat komunitas.

Rumah Maggot menjadi bukti nyata bahwa ketika masyarakat diberi ruang, informasi, dan dukungan, maka partisipasi aktif akan tumbuh dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan produktif.

***

Komentar

komentar

BAGIKAN