Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyampaikan apresiasi kepada Biro Pers Sekretariat Presiden yang telah mengembalikan kartu liputan Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia. Kartu tersebut resmi diserahkan kembali pada Senin di Jakarta.
Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menilai langkah itu menunjukkan adanya ruang dialog yang sehat antara pemerintah dan media. “Pengembalian kartu pers ini merupakan bukti komitmen pemerintah menjaga hubungan baik dengan insan pers sekaligus memastikan tidak ada hambatan dalam kerja jurnalistik,” ujar Munir, yang juga menjabat Direktur Utama LKBN ANTARA.
Meski demikian, Munir mengingatkan agar peristiwa pencabutan kartu sebelumnya tidak kembali terjadi. Ia menegaskan, kebebasan pers merupakan amanat konstitusi dalam Pasal 28F UUD 1945 serta dijamin melalui UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. “Wartawan berhak mengajukan pertanyaan dalam forum resmi. Itu bagian dari tugasnya memenuhi hak publik atas informasi,” tegasnya.
Munir juga mendorong jurnalis tetap bekerja profesional berlandaskan kode etik. Ia menilai komunikasi konstruktif antara pemerintah dan media sangat penting demi kepentingan masyarakat luas. “Menjaga kemerdekaan pers berarti menjaga demokrasi. PWI Pusat akan terus mengawal agar kebebasan pers terlindungi, sekaligus mendorong sinergi positif dengan pemerintah,” tandasnya.
