Hariandepok.id | Sabtu, 12 Oktober 2024 – Di balik kacamata beningnya terselip bayangan keceriaan anak-anak di ruang kelas. Seragam mereka, kelucuan canda tawa mereka, bahkan bau badan mereka seakan masih berkelebat di lensa minus yang dipakai Imam Budi Hartono sehari-hari.
Bang Imam, begitu sosok tersebut dipanggil, memang mantan seorang guru honorer di STM Panmas Depok dan SMA Hang Tuah. Selain pergemulan dengan perangai anak-anak, ia pun paham luar dalam nasib para pendidik yang disorot cukup prihatin di negeri ini.
Lantas takdir Tuhan yang telah tertulis menuntunnya menjadi seorang pejabat yang mengurusi 1,9 juta jiwa lebih di sebuah kota di Selatan Jakarta. Wakil Walikota Depok disandang oleh seorang mantan guru honorer.
Deraan nasib ketika itu masih membekas sampai kini, membentuk kepedulian dan keberpihakan. Maka dengan jabatannya, ia perjuangkan kesejahteraan para pendidik yang berbuah pemberian insentif kepada 15.589 guru honorer dan swasta pada tahun 2023.
“Sampai sekarang jiwa guru masih ada di diri saya. Walau tidak mengajar di kelas, saya tetap sebagai guru, dan akan bersama-sama dengan para guru. Senasib sepenanggungan,” tukas Bang Imam.
Kata-katanya itu pun terejawantah dalam program kampanye yang gencar ia janjikan.
“Untuk guru di sekolah negeri, Imam-Ririn siap menaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bertahap hingga 2 juta rupiah
Untuk guru honorer di sekolah negeri, Imam-Ririn komitmen mengangkat status guru honor menjadi ASN.
Untuk guru honorer dan swasta akan kita lanjutkan menaikan insentifnya 2x lipat.”
Begitu janji kampanye yang ia lontarkan terkait kesejahteraan kaum pendidik.
Uniknya, ia pun berpasangan dengan pengajar pula. Adalah Ririn Farabi Arafiq, calon wakil walikota Depok yang bertandem dengan Bang Imam, dosen di Fakultas Kedokteran Gunadarma dan UPN Veteran Jakarta.
Bila pasangan ini terpilih, warga Depok bisa mengawal janji mereka, memastikan tak ada guru yang curhat di media sosial terkait gaji yang ia peroleh.
Sejahteralah pahlawan tanpa tanda jasa.