Debat Pilkada Depok, Adu Pendapat Soal Program Digitalisasi dan Perlindungan Sosial

19

Hariandepok.id | Kamis (14/11/2024) – Sesi tanya jawab dalam debat kedua Pilkada Depok yang diadakan di MNC Conference Hall Jakarta Pusat pada Kamis (14/11/2024) berlangsung sengit. Paslon nomor urut 01, Imam-Ririn, dan paslon nomor urut 02, Supian-Chandra, saling berargumen mengenai program yang akan mereka terapkan, terutama terkait digitalisasi, program berbasis kartu, dan strategi inklusi sosial di Depok.

Paslon 02 membuka sesi tanya jawab dengan mengkritik pendekatan program paslon 01 yang masih mengandalkan kartu fisik di era digital. Mereka juga menyoroti bahwa program 01 belum secara jelas mencakup konsep GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion).

“Mengapa di era digital pasangan 01 masih menggunakan kartu? Program yang dijalankan belum mengadopsi GEDSI,” ujar Supian.

Paslon 01, diwakili Ririn Farabi Arafiq, menjelaskan bahwa kartu fisik masih penting sebagai simbol. Ia menegaskan bahwa meskipun fisiknya berupa kartu, program mereka tetap terintegrasi dengan teknologi digital.

“Di era digital, kartu tetap sebuah pertanda. KTP pun masih dalam bentuk kartu meskipun sekarang ada versi digitalnya. Jadi fisiknya kartu, tetapi tetap ada digitalnya. Kami juga memiliki aplikasi Depok Quick Response untuk pengaduan warga,” Imam menambahkan. 

Menurutnya, masyarakat akan merasa lebih nyaman jika tetap memiliki kartu fisik, seperti KDS Plus dan Kartu Anak Yatim.

Imam menambahkan, “Nanti bisa bingung kalau tidak ada kartu, misalnya saat masuk tol atau parkir. Jadi, kartu masih relevan.” tegas nya menutup pembahasan.

Komentar

komentar

BAGIKAN