Profil Gregoria Mariska Tunjung, Peraih Medali Perunggu Bulutangkis Olimpiade Paris 2024

15

Hariandepok.id | Jum’at, 9 Agustus 2024 – Gregoria Mariska Tunjung adalah pebulu tangkis asal Indonesia.

Ia lahir di Wonogiri, Jawa Tengah pada 11 Agustus 1999.

Saat mengikuti Olimipade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung berhasil meraih medali perunggu.

Dengan keberhasilannya itu, Jorji, sapaan akrabnya, menambah deretan atlet yang pernah meraih medali di ajang bergengsi internasional.

Dilansir dari Wikipedia, pemilik nama lengkap Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih ini adalah pemain Pelatnas Cipayung sejak 2013 bersama Hana Ramadhini dan Fitriani.

Jorji mencetak sejarah sebagai juara tunggal putri Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017 di Yogyakarta setelah terakhir kali Indonesia menjadi juara pada seri pertama Kejuaraan Dunia Junior BWF di Jakarta tahun 1992 silam atas nama Kristin Yunita.

Selain itu, Jorji juga meraih medali perak di Kejuaraan Asia Junior 2016 di Bangkok, Thailand.

Ia berasal dari PB. Mutiara Cardinal Bandung, dan merupakan peraih medali perunggu SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, serta Sea Games 2022 di Bac Giang, Vietnam.

Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih adalah anak dari Maryanto, seorang pedagang baju di Pasar Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Saat diwawancarai, Maryanto mengaku bangga dengan anaknya itu.

Meski anaknya kini dikenal luas masyarakat, Maryanto tetap rendah hati.

Ia bahkan tetap memilih berjualan baju di pasar ketika Jorji bertanding melawan An Se-young, atlet dari Korea Selatan.

“Saya besok (Minggu, 4 Agustus 2024) berjualan di Pasar Purwantoro, ini pasaran Pon. Saya memang berjualan baju di pasar,” ujarnya.

Selama putrinya berada di Paris, kata Maryanto, Jorji masih terus menghubunginya.

“Komunikasi itu tetap. Setiap mau main selalu pamitan. Setelah main mengabarkan menang atau kalah begitu,” katanya.

Maryanto mengaku juga masih sering memberikan evaluasi ke putrinya itu.

Pasalnya ia selalu menonton ketika anaknya bertanding sehingga bisa menilai permainannya.

“Harapannya bisa menang dengan An Se Young nanti. Tadi musuhnya juga lumayan berat,” ujar dia.

Keberhasilan Gregoria Mariska Tunjung ini juga tidak lepas dari peran Maryanto.

Dilansir dari berbagai sumber, Maryanto selalu mendukung putrinya yang telah menunjukkan kecintaan terhadap dunia bulu tangkis.

Di dalam garasi rumahnya yang berukuran 36 meter, Maryanto melihat putrinnya berlatih bulu tangkis.

Ia pun membantu mengasah pukulan dan langkah Gregoria Mariska Tunjung dengan memberikan berbagai program latihan.

Maryanto pula lah yang membelikan raket bulu tangkis pertama bagi Gregoria saat masih duduk di bangku TK.

Sejak saat itu pula, Gregoria Mariska Tunjung enggan bermain olahraga lain.

Maryanto bersama istrinya, Fransiska Romana pun mendukung penuh karier sang putri sebagai atlet bulu tangkis hingga berhasil membawa harum nama Indonesia.

Pebulu tangkis putri Indonesia yang berjaya di Olimpiade

Selain Gregoria, tiga pebulu tangkis putri Indonesia juga pernah menyumbangkan medali olimpiade untuk Tanah Air.

Mereka adalah Susy Susanti, Mia Audina, dan Maria Kristin.

Berikut daftar atlet wanita Indonesia yang meraih medali di Olimpiade.

1. Susy Susanti
Susy Susanti berhasil meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 setelah mengalahkan wakil dari Korea Selatan, Bang Soo-hyun dengan skor 5-11, 11-5, 11-3.

Ia menjadi tunggal putri pertama yang menjadi juara cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di olimpiade.

Pasalnya, Olimpiade Barcelona 1992 menjadi debut bagi cabor bulu tangkis.

Empat tahun berselang, Susy kembali mengoleksi medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996.

Hingga kini, belum ada atlet Indonesia yang menyamai catatan apik Susi Susanti tersebut.

2. Mia Audina
Mia Audina menjadi atlet bulu tangkis wanita kedua yang berhasil meraih medali di Olimpiade.

Ia meraih medali perak di Olimpiade Atlanta 1996 ketika masih berusia 17 tahun, setelah kalah dari wakil Korea Selatan, Bang Soo-hyun dengan skor 6-11, 7-11.

kemudian Mia memutuskan untuk menikah dengan kekasihnya yang berasal dari Belanda dan berganti kewarganegaraan.

3. Maria Kristin Yulianti
Maria Kristin Yulianti berhasil mengoleksi medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 untuk cabor bulu tangkis tunggal putri.

Ia mengalahkan unggulan pertama kala itu, Lu Lan dari China dengan skor 11-21, 21-13, 21-15.

Capaian itu menjadi medali pertama bagi tunggal putri Indonesia setelah penantian panjang 12 tahun.

4. Gregoria Mariska Tunjung
Gregoria Mariska Tunjung menerima medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 usai Carolina Marin dari Spanyol resmi mengundurkan diri karena cedera lutut.

Karena itu, perempuan yang akrab disapa Jorji ini menerima medali perunggu pertamanya di ajang olimpiade tanpa bertanding.

Ia mengaku sedih melihat Carolina mengalami cedera usai menjalani operasi ACL di kedua lututnya.

“Saya tahu semua atlet mempersiapkan olimpiade dengan sangat serius dan kerja keras jadi pastinya bukan hal yang mudah untuknya menghadapi ini,” kata Jorji, (5/8/2024).

Sebelumnya, Jorji kalah dari pebulu tangkis Korea Selatan An Se-young dalam laga semifinal dengan skor 11-21, 21-13, dan 21-16.

Komentar

komentar

SUMBERMedan Tribunnews
BAGIKAN