Supian Suri Sisipkan Terminologi Asing, Debat Pilkada Jadi Salah Paham

199
Foto Dokumentasi : Tangkapan Layar TvOne

Hariandepok.id | Minggu (3/11/2024) – Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Depok nomor urut 2, Supian Suri – Chandra Rahmansyah menggunakan terminologi serapan bahasa asing yang menyebabkan kesalahpahaman dalam Debat Pilkada Depok yang diselenggarakan oleh KPUD Depok di Studio TV One, Ahad (3/11/2024).

“Apa pandangan Anda tentang gentrifikasi?” tanya Supian.

Karena ketidakjelasan artikulasi, pasangan nomor urut 1 Imam Budi Hartono – Ririn Farabi A. Rafiq yang diminta untuk menjawab pertanyaan itu melakukan klarifikasi. “Genderifikasi?” tanya mereka.

Namun klarifikasi itu pun dijawab dengan anggukan oleh Paslon nomor urut 2 tanpa memberi penjelasan lebih jauh.

Lalu Paslon nomor urut 1 menjawab dengan program-program yang berpihak kepada perempuan. “Kami akan menjalankan program pemberian modal untuk perempuan kepala keluarga karena banyak wanita yang menjadi single parent,” ujar Ririn.

Ia pun menambahkan dengan Program Seribu Pengusaha Perempuan Baru agar perempuan bisa berdaya serta Angkot AC terintegrasi cctv agar perempuan aman.

Menanggapi jawaban tersebut, Paslon nomor urut 2 mengatakan bahwa jawaban yang diberikan “gak nyambung”. Baru kemudian Supian menjelaskan makna Gentrifikasi yang terkait masalah lahan di perkotaan.

“Saya belum pernah mendengar istilah genderifikasi,” ujar Chandra memperkuat tanggapan Supian.

Setelah jelas konteks pertanyaannya, Imam yang kemudian diberikan kesempatan untuk menanggapi lagi berkata bahwa seharusnya dalam debat ini tidak ditanyakan teori yang bisa dicari dengan Google, tapi membahas program.

Panelis sendiri sudah beberapa kali mengingatkan bahwa para Paslon tidak diperkenankan memberi pertanyaan yang memuat singkatan, akronim, ataupun terminologi asing. Karena akibatnya akan membuat kesalahpahaman antar paslon seperti yang terjadi di Debat Pertama Pilkada Depok 2024 ini.

Komentar

komentar

BAGIKAN