Debit air Sungai Ciliwung yang meningkat berdampak terhadap pelayanan air bersih.
Seperti dilansir Detik, PDAM Depok terpaksa menghentikan sementara aliran air bersih karena pompa intake di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong dan Citayam sempat terendam dan berlumpur.
“Dikarenakan intensitas curah hujan di hulu Sungai Ciliwung sangat tinggi dengan durasi lama menyebabkan Sungai Ciliwung banjir bandang. Akibatnya sistem air baku tertutup lumpur dan pengolahan air tidak dapat dioperasikan sehingga pendistribusian air ke hampir seluruh pelanggan di Kota Depok terhenti,” jelas Supervisor Komunikasi dan Layanan Pelanggan Tirta Asasta, Ratih Dita kepada detikcom, Jumat (26/4/2019).
Lumpur yang merendam IPA membuat air keruh. Sehingga petugas harus menyedot lumpur tersebut sebelum mengalirkan air bersih ke pelanggan.
“Saat ini tingkat kekeruhan masih sangat tinggi, sehingga air baku tidak dapat di produksi secara maksimal. Yang tertutup di IPA Legong dan Citayam, kedua IPA tersebut menggunakan air permukaan Sungai Ciliwung sebagai bahan baku air untuk di olah/produksi,” katanya.
Saat ini debit air di Sungai Ciliwung, Depok sudah surut. Penyedotan lumpur di IPA Legong dan Citayam masih dilakukan.
“Kita berharap air Sungai Ciliwung segera surut dan lumpur yang terbawa segera berkurang sehingga pengaliran bisa normal kembali,” ucapnya.
Ratih tidak bisa memastikan kapan penyaluran air bersih kembali dilakukan. Untuk sementara, PDAM Depok menyediakan tangki air bersih di beberapa tempat.
“Kita sedang kirim tangki, saat ini sedang mengirim ke Rumah Sakit Hermina, karena urgensinya tinggi. Setelah itu, kami akan mengirim ke lokasi-lokasi terjauh seperti ke Sawangan dan Tapos, kita kerahkan 3 tangki, kita kerahkan semuanya,” tandasnya.