Kemajuan Implementasi Digitalisasi Sektor Keuangan Milik Kota Depok Dapat Pujian

17
Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana (kedua kiri) menjadi narasumber pada Rakor TP2DD tahun 2024 yang digelar di Hotel Santika, Selasa (19/11/24). (Foto: Diskominfo Depok).

Hariandepok.id | Rabu (20/11/2024) – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, Deni Hendana, memberikan apresiasi terhadap kemajuan Kota Depok dalam implementasi digitalisasi daerah, khususnya di sektor keuangan.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tahun 2024 yang digelar di Hotel Santika, Selasa (19/11/24).

Menurutnya, Kota Depok memiliki potensi besar untuk terus unggul dalam digitalisasi, berkat sinergi antar lembaga yang sudah berjalan dengan baik.

Ia juga memuji kinerja Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, yang dinilai telah membawa banyak kemajuan.

“Depok memiliki wilayah yang lebih luas dan potensi pendapatan lebih besar dibandingkan Bogor. Kinerja mereka sudah sangat baik, tinggal bagaimana pengembangan inovasi terus dilakukan. Saya di sini hanya berbagi pengalaman, tidak menggurui, karena Depok jelas lebih kaya pengalaman,” ujar Deni, kepada berita.depok.go.id.

Dirinya menekankan bahwa sinergi antar perangkat daerah (PD) menjadi kunci sukses program digitalisasi daerah.

Hal ini juga harus didukung oleh pelaporan yang teliti dan lengkap, sesuai dengan standar TP2DD.

“Sinergi luar biasa penting. Di Bogor, kami melibatkan Bappeda untuk memastikan pelaporan berjalan lancar. Format dan dokumentasi harus sangat teliti karena itu syarat utama dalam implementasi TP2DD,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pelayanan yang berorientasi pada masyarakat.

Digitalisasi, menurutnya, bertujuan untuk memudahkan akses layanan sehingga masyarakat lebih nyaman dan terdorong untuk memenuhi kewajiban mereka, termasuk pembayaran pajak dan retribusi.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa fokus utama dari transformasi digital bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga kualitas layanan publik.

“Kalau pelayanan kepada masyarakat bagus, pendapatan akan otomatis meningkat. Mereka yang biasanya menunggak, jadi lebih disiplin karena merasa dipermudah,” katanya.

Ia pun berharap Kota Depok terus meningkatkan program digitalisasi untuk memberikan dampak yang lebih besar.

“Retribusi bukan semata-mata soal uang, tapi bagaimana layanan kepada masyarakat bisa lebih optimal. Dengan pelayanan yang baik, pendapatan daerah akan mengikuti,” tambahnya.

Dirinya pun optimistis bahwa Depok dapat terus memimpin dalam digitalisasi daerah.

Dengan sinergi dan inovasi yang lebih kuat, Depok dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik.

“Depok dan Bogor ini kan tetangga dekat, kita punya harapan yang sama untuk berkembang bersama,” ungkapnya.

“Digitalisasi ini bukan hanya soal mengejar pendapatan, tapi bagaimana pelayanan kepada masyarakat bisa terus ditingkatkan,” tutupnya.

Komentar

komentar