Pasangan calon kandidat wali kota Depok dan wakilnya, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono hingga saat ini belum kunjung menggelar deklarasi secara resmi. Idris-IBH yang sejak awal diusung oleh PKS disebut masih menunggu sikap final seluruh partai politik yang tergabung dalam koalisi.
“Waktu pada minta deklarasi, saya bilang deklarasi dilakukan setelah ada kesepakatan partai. Kesepakatan partai dalam pilkada yaitu kesepakatan DPP (dewan pimpinan pusat) partai,” ungkap Idris seperti dilansir Kompas pada Kamis (27/8/2020).
Hingga saat ini, Idris-IBH baru mengantongi surat keputusan (SK) rekomendasi DPP dari PKS dan 2 partai yang tergabung dalam Koalisi Tertata yaitu PPP dan Demokrat.
Satu partai lain yang tergabung di Koalisi Tertata yakni PAN hingga saat ini belum menerbitkan SK DPP yang dimaksud. Oleh sebab itu, deklarasi pencalonan Idris-IBH masih menunggu keputusan resmi PAN, dalam hal ini menanti SK rekomendasi DPP.
“Kami berharap PAN bisa bergabung dalam koalisi, karena tahap berikutnya kami harus bentuk tim koalisi pemenangan pilkada Idris-IBH,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok, Hafitd Nasir, kemarin.
“Harapannya, dalam waktu dekat PAN sudah menentukan sikap untuk bergabung dengan koalisi. Karena membentuk tim pemenangan harus melibatkan teman-teman di Tertata,” jelasnya.
Sebagai informasi, Pilkada Depok dengan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 nanti kemungkinan hanya akan mempertandingkan dua kubu. Satu adalah kubu PKS, petahana yang telah 15 tahun berkuasa di Depok, yang kemungkinan besar akan mengusung kembali Wali Kota Depok Mohammad Idris. Jika peta koalisi tak berubah, maka barisan PKS-Tertata punya 21 kursi di parlemen.
Di pihak lawan, kubu Gerindra menempatkan wakil Idris saat ini di pemerintahan, Pradi Supriatna sebagai calon wali kota, didampingi kader perempuan PDI-P, Afifah Alia. Saat ini, Gerindra-PDI-P tengah menghimpun kekuatan dari Golkar, PSI, dan PKB dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok mencapai 29 kursi.
Penulis : Vitorio Mantalean | Editor : Jessi Carina | Kompas