Debat Pilkada Depok 2024 Imam-Ririn dan Supian-Chandra Saling Kritik “Tidak Nyambung”

26

Hariandepok.id | Selasa (19/11/2024) — Pertanyaan bagaimana para Paslon Walikota dan Wakil Walikota Depok akan mengatasi kepadatan penduduk yang terus meningkat akibat pertumbuhan populasi menjadi ajang adu diskusi di Debat terbuka kedua Pilkada Depok 2024 di MNC Conference Hall, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024). Jawaban Supian Suri dianggap ‘Jaka sembung’ oleh Imam Budi Hartono begitu juga sebaliknya.

Paslon nomor urut 02, Supian dan Chandra, mengusulkan pembukaan jalur ekonomi baru sebagai solusi. Supian menjelaskan  akan membuka jalan tembus dari Terminal Jatijajar menuju Jalan Tapos atau Jalan Tol Tapos. Dengan begitu, akan tumbuh wilayah ekonomi baru. 

Selain itu, ia menambahkan rencana pembangunan drainase terpadu untuk mengatasi banjir serta mendirikan balai latihan kerja (BLK) yang akan menciptakan peluang kerja baru.  

Namun, tanggapan Supian mendapat kritikan langsung dari Imam Budi Hartono “Perasaan yang dibahas pemerataan penduduk, tapi jawabannya jaka sembung juga, nih,” ucap Imam, yang disambut senyum penonton.  

Paslon 01, Imam dan Ririn, menekankan solusi langsung untuk pemerataan penduduk melalui pembangunan fasilitas publik di kecamatan-kecamatan yang kurang berkembang. 

“Kami telah membangun alun-alun di wilayah barat untuk mendorong penyebaran penduduk ke area yang kosong. Selanjutnya, kami akan mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana, membatasi izin pembangunan di kawasan padat, dan mengalokasikan anggaran yang berpihak pada penyelesaian masalah perkotaan.”  

Chandra merespons pernyataan Imam dengan nada skeptis. “Paslon 01 jauh lebih nggak nyambung menurut saya, jaka sembung banget. Migrasi itu perpindahan penduduk, lalu apa hubungannya dengan keluarga berencana?” kritik Chandra. 

Ia menilai usulan pasangannya terkait pembukaan akses transportasi sebagai solusi paling relevan untuk mengatasi migrasi dan kepadatan penduduk.  

Jadi, Siapa yang Lebih Tepat Sasaran? 

Paslon 01, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq, menawarkan solusi yang spesifik dan langsung terkait dengan masalah yang ditanyakan. Mereka memprioritaskan pembangunan fasilitas publik di kecamatan-kecamatan yang kurang berkembang untuk mendorong penyebaran penduduk. 

Contoh konkret yang disampaikan adalah pembangunan alun-alun di wilayah barat Depok, yang telah mereka lakukan sebagai langkah awal pemerataan penduduk.  

Selain itu, paslon 01 juga memperkenalkan pendekatan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana (KB) dan pembatasan izin pembangunan perumahan di area yang sudah padat. 

Di sisi lain, paslon 02, Supian Suri dan Chandra Hermansyah, lebih banyak membahas rencana pengembangan wilayah ekonomi baru dan infrastruktur, seperti pembukaan jalan tembus dari Terminal Jatijajar ke Jalan Tol Tapos. 

Serta rencana pembangunan drainase terpadu untuk mengatasi banjir serta mendirikan balai latihan kerja (BLK) yang akan menciptakan peluang kerja baru yang fokusnya pada pengembangan sumberdaya. 

Perdebatan ini menonjolkan perbedaan pendekatan kedua paslon dalam menjawab permasalahan kepadatan penduduk. 

Program Imam-Ririn menargetkan penyebaran penduduk melalui pembangunan fasilitas publik dan regulasi perizinan yang membatasi pembangunan di daerah padat. 

Di sisi lain, program Supian-Chandra fokus pada pengembangan jalur akses ekonomi serta pengembangan sumber daya melalui BLK.

Pada akhirnya, warga Kota Depok yang akan menilai siapa yang lebih memahami isu dan menawarkan solusi konkret. Pilihan masyarakat pada 27 November 2024 akan menentukan masa depan kota ini.

Komentar

komentar

BAGIKAN