Hariandepok.id | Jum’at (15/11/2024) – Dalam debat Pilkada Depok yang diadakan di MNC Conference Hall Jakarta Pusat pada Kamis (14/11/2024), pasangan calon nomor urut 01, Imam-Ririn, mempertanyakan komitmen paslon nomor urut 02, Supian-Chandra, terkait perlindungan hak perempuan dan anak.
Imam menyinggung kasus dugaan intimidasi terhadap ibu-ibu yang diduga dilakukan oleh pendukung paslon 02. Perdebatan semakin memanas ketika kedua paslon saling mengkritik terkait bantuan pendidikan agama dan representasi gender di pemerintahan kota.
“Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan Paslon 02 terkait hak perlindungan perempuan” tegas Imam ketika memaparkan pertanyaan tersebut.
Imam menambahkan dengan menyoroti kasus terbaru yang menyangkut pendukung paslon 02 yang diduga melakukan intimidasi terhadap kelompok ibu-ibu. Ia menyatakan, “Bagaimana dengan kasus viral tentang pendukung paslon 02 yang mengintimidasi ibu-ibu di jalanan? Mereka seharusnya dilindungi, bukan diintimidasi.”
Atas pertanyaan ini Supian justru menganggap bahwa intimidasi yang seharusnya diperhatikan adalah masyarakat yang tidak mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Intimidasi yang harusnya difokuskan adalah kepada pekerja honorer dan orang disabilitas” ujar Supian.
Supian kemudian justru menyoroti madrasah di Depok yang menurut mereka belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah kota.
“Bicara itu harus pakai data. Madrasah di Depok mendapat bantuan KDS sebesar Rp11 miliar. Kami akan lanjutkan program ini,” kata Imam, menekankan bahwa dukungan bagi lembaga pendidikan agama di Depok sudah berjalan dan akan diperkuat.
Debat kali ini memperlihatkan perbedaan pandangan yang tegas antara kedua pasangan calon dalam mengatasi isu-isu perlindungan perempuan, anak, dan ketahanan keluarga.
Perbedaan gagasan ini memberikan gambaran jelas kepada masyarakat Depok tentang pilihan yang ditawarkan kedua paslon dalam mewujudkan visi mereka untuk kota yang lebih aman, inklusif, dan sejahtera.